Jakarta – DBS Group mencatatkan laba bersihnya disepanjang Semester I 2018 sebesar SGD2,89 miliar atau mengalami peningkatan hingga 23 persen dibandingkan dengan tahun lalu diperiode yang sama. Total pendapatan yang naik 13 persen menjadi SGD6,56 miliar telah menopang laba group.
CEO DBS, Piyush Gupta mengatakan, pertumbuhan yang besar pada penyaluran pinjaman telah mendorong total pendapatan di Semester I 2018. Adapun pinjaman tumbuh 12 persen (SGD35 miliar) menjadi SGD338 miliar dari pertumbuhan pinjaman perdagangan, korporasi dan nasabah, termasuk dari konsolidasi bisnis ritel dan wealth management ANZ yang menyumbang sebesar SGD9 miliar
“Momentum bisnis selama kuartal tersebut sehat karena pertumbuhan pinjaman korporasi dan nasabah, yang mendasari tren perkembangan margin bunga bersih dan pendapatan jasa, dapat dipertahankan,” ujar Piyush Gupta dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu, 8 Agustus 2018.
Sementara itu, untuk pendapatan bunga bersih tercatat SGD4,35 miliar di Semester I 2018 atau meningkat 17 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya diperiode yang sama, lantaran volume pinjaman dan margin bunga bersih yang lebih tinggi. Adapun margin bunga bersih meningkat 10 basis poin menjadi 1,84 persen sejalan dengan suku bunga yang lebih tinggi.
Di sisi lain, pada pendapatan non-bunga lainnya turun 4 persen menjadi SGD761 juta karena keuntungan yang lebih rendah pada sekuritas investasi sebagian diimbangi oleh keuntungan pelepasan properti. Namun pendapatan perdagangan naik 5 persen menjadi SGD595 juta, dengan peningkatan pada kuartal pertama sebagian diimbangi oleh kinerja yang lemah di kuartal kedua.
Sedangkan pada pendapatan jasa bersih juga meningkat 11 persen menjadi SGD1,45 miliar. Di sisi lain, biaya wealth management ikut tumbuh sebesar 27 persen menjadi SGD631 juta seiring dengan peningkatan produk investasi dan penjualan bancassurance. Pendapatan tarif kartu naik 29 persen menjadi SGD327 juta dari aktivitas kartu kredit dan debit yang lebih tinggi serta konsolidasi ANZ.
Berdasarkan unit bisnis, pendapatan Consumer Banking/Wealth Management (CBG/WM) naik 20 persen menjadi SGD2,76 miliar dari pertumbuhan di semua segmen produk. Pendapatan Institutional Banking (IBG) juga tumbuh 6 perssn menjadi SGD2,78 miliar, disebabkan oleh pendapatan manajemen kas. Penghasilan terkait perdagangan untuk Treasury Markets (TM) turun 20 persen menjadi SGD356 juta.
“Catatan laba semester pertama sekali lagi menunjukkan keragaman dan kualitas jaringan kami, sementara laba yang lebih tinggi menunjukkan peningkatan profitabilitas bisnis karena suku bunga dan normalisasi biaya kredit. Di tengah ketidakpastian yang tinggi dan volatilitas pasar, kami terus menangkap peluang pertumbuhan dan menghasilkan imbal hasil yang lebih besar kepada para pemegang saham di kuartal mendatang,” tutupnya. (*)
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More