Perbankan

Laba Bersih BSI Tumbuh Double Digit Jadi Rp1,87 Triliun di Q1 2025

Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI pada hari ini melangsungkan paparan kinerja keuangan untuk periode kuartal pertama (Q1) 2025. Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 10,05 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp1,87 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, pendapatan BSI juga meningkat 9,3 persen yoy menjadi Rp7,10 triliun. Peningkatan ini terutama berasal dari pendapatan margin bagi hasil dan pendapatan provisi. Pendapatan margin bagi hasil tumbuh 10,21 persen secara tahunan menjadi Rp5,64 triliun, sementara fee based income meningkat 6,42 persen menjadi Rp923,87 miliar.

Pembiayaan BSI juga mengalami pertumbuhan double digit sebanyak 11,21 persen yoy menjadi Rp287 triliun per Maret 2025 dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai Rp247 triliun. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,4 persen menjadi Rp319 triliun.

Baca juga: Tingkatkan Inklusi Keuangan Syariah, BSI Gelar Global Islamic Finance Summit 2025

Lalu, porsi dana murah atau CASA (Current Account Saving Account) terhadap total DPK tercatat sebesar 59,49 persen. Rinciannya, giro dan tabungan tumbuh masing-masing sebesar 9,28 persen dan 4,78 persen yoy.

Aset Tumbuh Sehat, Fee Based Income Naik

Plt. Direktur Utama BSI, Bob T. Ananta, mengatakan bahwa kinerja keuangan BSI pada Q1 2025 berhasil tumbuh di atas rata-rata industri, dengan kualitas aset yang tetap sehat. Aset BSI tercatat tumbuh 12,01 persen menjadi Rp401 triliun.

“Alhamdulilah, BSI menunjukan kinerja keuangan yang tumbuh dengan kualitas yang sehat tentunya, dengan aset BSI tumbuh 8.01 persen menjadi Rp401 triliun,” ucap Bob dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 30 April 2025.

Baca juga: BSI Luncurkan BEWIZE, Targetkan Pertumbuhan Nasabah hingga 50 Persen

Selanjutnya, Direktur Keuangan dan Strategi BSI, Ade Cahyo Nugroho menambahkan bahwa kontribusi fee based income terhadap total pendapatan telah melampaui 20 persen.

“Ini menggambarkan bahwa ke depannya memang seperti halnya semua industri perbankan, bahwa pendapatan BFI perlahan akan mulai bergeser dari yang sebetulnya berbasis margin atau bunga menjadi berbasis fee based income dan ini sinyal yang sangat positif karena fee based income sejalan dengan license bullion bank yang diberikan kepada Bank Syariah Indonesia di awal 2025 ini,” ujar Ade Cahyo dalam kesempatan yang sama.

Digitalisasi dan Dukungan ke UMKM Terus Ditingkatkan

Selanjutnya, dari sisi permodalan, BSI memiliki rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 23,04 persen, meningkat dibandingkan tahun lalu sebesar 22,69 persen. Ini menunjukkan bahwa BSI memiliki ruang yang cukup untuk ekspansi bisnis ke depan.

Baca juga: BSI Siap Tancap Gas Jadi Nomor Satu Ekonomi Syariah Dunia Lewat GIFS 2025

Sementara, untuk jumlah pengguna BSI Mobile terus meningkat dan mencapai 7,8 juta pengguna, dengan pertumbuhan transaksi sebesar 35,6 persen yoy. Total nominal transaksi melalui BSI Mobile juga meningkat menjadi Rp126,3 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa digitalisasi layanan BSI semakin diterima oleh masyarakat.

Adapun jumlah merchant QRIS BSI telah mencapai 620 ribu, naik 27,89 persen yoy, dengan total transaksi mencapai Rp2,57 triliun. Capaian ini menegaskan komitmen BSI dalam mendukung ekonomi digital dan UMKM. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Genjot Pertumbuhan Kredit Pensiun, Bank Capital Gandeng BCA Digital

Poin Penting Bank Capital menggandeng BCA Digital untuk mengembangkan dan menyalurkan kredit ke segmen pensiunan.… Read More

11 hours ago

Pengacara Babay Parid Wazdi Tegaskan Dakwaan JPU Kabur dan Salah Orang

Poin Penting Kuasa hukum Babay Parid Wazdi menyatakan dakwaan JPU terkait kredit Sritex kabur dan… Read More

12 hours ago

Arief Mulyadi Leader Bertangan Dingin PNM Sabet CEO of The Year 2025 Infobank

Poin Penting Arief Mulyadi, Direktur Utama PNM Cetak Prestasi Besar! Dinobatkan CEO The Year 2025… Read More

12 hours ago

Kredit Sritex, Babay Parid Wazdi Tegaskan Tidak Terlibat Rekayasa

Poin Penting Babay Parid Wazdi tegaskan tidak terlibat rekayasa kredit atau manipulasi laporan keuangan Sritex.… Read More

13 hours ago

Dirut Bank Kaltimtara Muhammad Yamin Dinobatkan TOP CEO 2025 Versi Infobank

Poin Penting Muhammad Yamin raih penghargaan Top CEO Infobank 2025 menandakan keberhasilannya memimpin transformasi bisnis… Read More

14 hours ago

Jaga Kerpercayaan Pasar, Ini Pesan Penting Ketua DPN IAI untuk Akuntan

Poin Penting Akuntan harus menjaga kredibilitas laporan, integritas, dan tata kelola untuk kepercayaan pasar. IAI… Read More

14 hours ago