Ilustrasi pelayanan nasabah di Bank Raya. (Foto: Istimewa)
Jakarta – PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) berhasil mencatatkan kinerja bisnis yang positif dengan ekosistem BRI Group dan ekosistem digital lainnya. Hal itu tecermin dari laba bersih pada kuartal pertama (Q1) 2025 sebesar Rp16,92 miliar dengan kenaikan 84,7 persen secara tahunan (yoy).
Peningkatan tersebut memacu kinerja Bank Raya secara berkelanjutan, baik dari sisi penyaluran Kredit Digital, Dana Pihak Ketiga (DPK), maupun jumlah transaksi. Berkat profitabilitas yang membaik, Bank Raya berhasil membukukan Laba Bersih di Q1 2025 sebesar Rp16,92 miliar dengan kenaikan 84,7 persen secara tahunan (yoy).
Pertumbuhan laba tersebut ditopang dari peningkatan Pendapatan Bunga sebesar 12,6 persen yoy menjadi Rp286,93 miliar dengan kunci pertumbuhan, yakni Pendapatan Bunga Kredit yang tumbuh 17,35 persen yoy menjadi Rp203,98 miliar.
Baca juga: Gandeng 13 Mitra Perbankan, Rintis Luncurkan Layanan Tarik Tunai Tanpa Kartu
Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia, mengatakan, kredit digital turut mengalami peningkatan hingga Q1 2025, merefleksikan komitmen Bank Raya dalam bertumbuh eksponensial.
“Kami juga melihat pertumbuhan bisnis digital yang baik, tecermin dari penyaluran kredit digital selama kuartal I-2025 yang mencapai Rp6,3 triliun atau tumbuh 63,9 persen yoy dan transaksi Raya App yang meningkat 57,1 persen yoy yang mencapai 1,1 juta transaksi,” ucap Bagus dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, 30 April 2025.
Pertumbuhan kredit juga diikuti dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp8,36 triliun atau tumbuh 3,9 persen yoy. Pertumbuhan dana murah terus digenjot terutama dari pertumbuhan Digital Saving yang tumbuh sebesar 55,03 persen yoy atau mencapai Rp1,4 triliun.
“Pertumbuhan digital saving menunjukkan bahwa produk digital saving Bank Raya yang didukung dengan fitur yang mudah telah mampu menjawab kebutuhan para nasabah dalam bertransaksi perbankan digital sehari-hari,” imbuhnya.
Baca juga: Bisnis Bullion Bank jadi Mesin Baru Pendongkrak Kinerja BSI
Adapun pada Q1 2025, Bank Raya berhasil memperbaiki Rasio NPL gross menjadi 3,70 persen dan NPL Net sebesar 1,40 persen dari periode sebelumnya dengan Rasio NPL Gross tercatat sebesar 4,28 persen dan NPL Nett sebesar 1,83 persen.
Perseroan juga berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang aman di mana rasio LDR tercatat 87,78 persen, serta rasio Liquidity Coverage Ratio (LCR) tercatat 351,18 persen dan rasio Net Stable Funding Ratio (NSFR) tercatat sebesar 153,44 persen di atas ketentuan minimum sebesar 100 persen.
Selain itu dari sisi permodalan, Perseroan masih memiliki modal yang kuat terlihat dari rasio Total CAR sebesar 41,04 persen dan rasio Tier 1 CAR sebesar 40,25 persen yang akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis Perseroan ke depan. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More