Perbankan

Laba Bersih Bank Maspion Merosot 44,96 Persen, Ini Penyebabnya

Jakarta – PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS) atau Bank Maspion mencatatkan laba bersih Rp63,25 miliar sepanjang 2023. Raihan laba bank besutan Kasikornbank (KBank), institusi finansial terbesar di Thailand ini merosot 44,96 persen secara tahunan dibanding tahun 2022 sebesar Rp114,94 miliar.

Merujuk laporan keuangan Bank Maspion yang dipublikasikan di media massa, 27 Maret 2024, anjloknya laba bersih bank yang dipimpin oleh Kasemsri Charoensiddhi sebagai direktur utama ini disebabkan oleh membengkaknya kerugian penurunan nilai aset keuangan dari Rp16,36 miliar tahun 2022, menjadi Rp95,97 miliar pada 2023.

Selain itu, sejumlah beban juga ikut membengkak. Ini tercermin dari beban tenaga kerja pada 2022 sebesar Rp157,67 miliar, naik 35 persen menjadi Rp212,85 miliar di 2023. Pun demikian dengan beban lainnya, dari Rp161,33 miliar menjadi Rp201,58 miliar, atau naik 24,95 persen.

Baca juga: Bank DBS Indonesia Cetak Laba Bersih Rp1,69 Triliun di 2023, Ini Penopangnya

Alhasil, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Maspion naik dari level 84,99 persen pada 2022 menjadi 93,29 persen di 2023. Ini artinya semakin naik rasio BOPO menunjukkan semakin tidak efisiennya perbankan dalam menjalankan bisnisnya.

Meski begitu, Bank Maspion mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih sepanjang 2023. Hingga Desember 2023, pendapatan bunga bersih bank mencapai Rp555,18 miliar atau naik 24,18 persen dari tahun 2022 yang sebesar Rp443,84 miliar.

Dari sisi intermediasi, emiten bank berkode BMAS ini juga mengalami pertumbuhan signifikan selama 2023. Perseroan berhasil menyalurkan kredit Rp13,24 triliun, atau meroket 50,82 persen dari tahun 2022 yang sebesar Rp8,78 triliun.

Hanya saja, rasio kredit bermasalah (NPL) mengalami kenaikan. Di mana, NPL gross naik dari 1,21 persen menjadi 2,59 persen dan NPL nett naik dari 0,97 persen ke level 2,12 persen.

Baca juga; BCA Syariah Bukukan Laba Bersih Rp153,8 Miliar di 2023, Naik 30,8 Persen

Sementara dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), Bank Maspion berhasil menghimpun DPK sebesar Rp11,03 triliun di 2023, atau naik tipis 1,02 persen dari tahun sebelumnya Rp10,91 persen.

DPK Bank Maspion masih didominasi oleh porsi dana mahal atau deposito sebesar Rp9,03 triliun. Sedangkan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) berada di level Rp1,99 triliun.

Bank Maspion menutup tahun buku 2023 dengan mencatatkan total aset sebesar Rp19,66 triliun. Aset ini naik 31,48 persen ketimbang tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp14,95 triliun. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

41 mins ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

2 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

2 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

2 hours ago

KB Bank Beri Suntikan Pembiayaan untuk Vendor Tripatra

Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More

4 hours ago

IHSG Hari Ini Ditutup Anjlok 1,84 Persen, Tembus Level 6.977

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024, kembali… Read More

5 hours ago