Perbankan

Laba Bersih Bank Jateng Melonjak Jadi Rp732,10 Miliar, Ini Penopangnya

Jakarta – Semester-I 2025 menjadi periode yang membanggakan bagi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng). Kinerja bank pada periode tersebut terbilang moncer, dengan berhasil mencetak laba bersih Rp732,10 miliar.

Perolehan tersebut tumbuh 28,56 persen secara year-on-year (YoY) dibandingkan dengan semester-I 2024. Laba bersih ini diraih usai regional champion asal Jawa Tengah ini berhasil mencatat kinerja intermediasi yang positif.

Hingga Juni 2025, Bank Jateng sudah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp77,36 triliun, atau tumbuh 8,10 persen (YoY). Rasio current account saving account (CASA) berada di kisaran 50,09 persen dari DPK.

Adapun pertumbuhan kredit sebesar 2,25 persen (YoY) dari Rp58,05 triliun menjadi Rp59,35 triliun. Non-performing loan (NPL) gross tercatat sebesar 3,92 persen, sementara NPL nett sudah menyentuh 0,24 persen.

Baca juga: Respons Kasus Sritex, Bank Jateng Perkuat Pengawasan Kredit dan Risiko

Sementara, dari sisi pendapatan, BPD yang dinakhodai Direktur Utama Irianto Harko Saputro ini berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 2,48 persen menjadi Rp2,36 triliun.

Bank Jateng juga berhasil menekan beban operasional 9,00 persen sampai dengan Rp1,42 triliun. Alhasil, laba operasional perusahaan terbang 26,58 persen, menyentuh angka Rp939,03 miliar.

Rasio keuangan Bank Jateng juga terbilang sehat. Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 21,28 persen, mencerminkan permodalan BPD yang kuat. Lalu, Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 84,91 persen, menunjukkan likuiditas bank yang lancar.

Baca juga: Danantara Kantongi Pinjaman USD10 M Tanpa Jaminan dari 12 Bank Asing, Ini Kata Rosan

Persentase Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) juga bagus, masing-masing menyentuh angka 1,70 persen dan 12,23 persen.

Kemampuan Bank Jateng dalam mengelola efisiensi patut diacungi jempol, lantaran Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) di kisaran 80,97 persen.

Pertumbuhan Bank Jateng yang apik juga ditandai dari meningkatnya aset sebesar 9,39 persen, dari Rp86,52 triliun menjadi Rp94,64 triliun. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Yulian Saputra

Recent Posts

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

29 mins ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

1 hour ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

2 hours ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

2 hours ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

3 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

4 hours ago