Ekonomi dan Bisnis

Laba Bersih ASSA Meroket 158% jadi Rp38,5 Miliar di Kuartal I-2023

Jakarta – PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) sebagai emiten yang bergerak di bidang mobilitas, logistik dan penunjangnya berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 159% secara qoq menjadi Rp38,5 miliar di kuartal I-2023.

Selain itu, peningkatan tersebut juga diikuti oleh perbaikan signifikan dari kinerja bisnis jasa pengangkutan, Anteraja yang mencatatkan laba operasi meningkat pesat sebesar 62% qoq dibandingkan dengan rugi operasional di kuartal IV-2022 sebesar Rp91,7 miliar.

Kemudian, beban operasional Anteraja pun berhasil mencatatkan penurunan sebesar 7,5% qoq menjadi Rp82,9 miliar dan beban pokok pendapatan berhasil diturunkan signifikan sebesar 28% qoq menjadi Rp374,9 miliar di kuartal I-2023.

Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto, mengatakan bahwa pencapaian kinerja dan struktur operasional yang membaik di kuartal I-2023, tersebut merupakan hasil dari strategi efisiensi ASSA di 2022.

“Dengan bantuan adanya sinergi di dalam grup ASSA, kami telah merancang setiap portofolio bisnis kami untuk lebih fokus dalam mencapai pertumbuhan laba yang signifikan pada setiap pilar bisnis kita,” ucap Prodjo dalam keterangan resmi dikutip, 3 Mei 2023.

Secara keseluruhan, mayoritas bisnis ASSA masih mencatatkan pertumbuhan, dilihat dari segmen bisnis penyewaan kendaraan telah mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 11% yoy menjadi Rp445,9 miliar di kuartal I-2023.

Kemudian, dari bisnis lelang tercatat peningkatan 20% yoy menjadi Rp38,6 miliar, serta segmen bisnis logistik juga mencatatkan total pendapatan meningkat 38% yoy menjadi Rp57,7 miliar pada penjualan dari segmen pelanggan eksternal di kuartal I-2023.

ASSA pun mencatatkan beban pokok pendapatan menurun sebesar 29% yoy di kuartal I-2023 menjadi Rp848,7 miliar dengan beban umum dan administrasi menurun 1% yoy menjadi Rp186,7 miliar dan beban penjualan meningkat 16% yoy menjadi Rp4,6 miliar.

Adapun, ASSA juga telah menyiapkan kas dan setara kas yang cukup besar yaitu Rp811,9 miliar untuk mengantisipasi kondisi bisnis di 2023 dan memastikan pertumbuhan bisnis. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

1 hour ago

Kemenkraf Proyeksi Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025, Apa Saja?

Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More

1 hour ago

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

2 hours ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

2 hours ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

4 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

4 hours ago