Jakarta – Allianz Indonesia mencatat laba bersih gabungan (dari lini usaha asuransi jiwa dan umum) sebesar Rp837,49 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp2,51 miliar (0,3 persen) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp840 miliar.
Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia Joachim Wessling mengatakan, penurunan laba bersih di sepanjang tahun lalu, disebabkan oleh tantangan yang dihadapi oleh lini asuransi umum. Namun, bila dilihat dari laju pertumbuhan tahunan majemuk (Compunding Annual Growth Rate) selama 4 tahun terakhir, laba bersih Allianz Indonesia masih menunjukkan tren positif atau tumbuh 17 persen.
Kendati laba bersih Allianz Indonesia mengalami penurunan di 2016, kata dia, dari sisi pendapatan premi bruto (Gross Written Premium/GWP) gabungan tercatat mengalami peningkatan sebesar 1,4 persen menjadi Rp10,19 triliun, bila dibandingkan dengan akhir tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp10,04 triliun. Total aset gabungan Allianz Indonesia juga mengalami peningkatan 8 persen dari Rp29,77 triliun menjadi Rp32,17 triliun di 2016.
“Pertumbuhan yang terjadi adalah berkat upaya kami untuk selalu menjaga kepercayaan lebih dari 7 juta tertanggung dan memberikan pelayanan yang prima dalam memenuhi kebutuhan pengelolaan risiko keuangan mereka. Oleh karenanya, bahkan di tengah-tengah kondisi pasar yang penuh tantangan, jumlah nasabah kami mengalami peningkatan,” ujar dia dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa, 25 April 2017.
Dia merinci, lini usaha asuransi jiwa yang berada di bawah entitas PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) yang bergerak di lini usaha asuransi jiwa mencatatkan pendapatan premi bruto Rp9,09 triliun di 2016, atau meningkat 3,1 persen dari Rp8,82 triliun di tahun 2015. Dari sisi laba bersih (net income), Allianz Life juga mencatat pertumbuhan sebesar 11,6 persen dari Rp806 miliar di 2015 menjadi Rp899 miliar di 2016.
“Dana kelolaan Allianz Life juga mengalami peningkatan hingga mencapai Rp27 trilliun di tahun 2016,” ucapnya.
Sedangkan dari lini bisnis asuransi umum di bawah entitas PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) pada 2016, mencatatkan pendapatan premi bruto sebesar Rp1,09 triliun atau turun sebesar 10,8 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, laba operasional juga mengalami penurunan menjadi Rp46,55 miliar pada 2016. Penurunan ini disebabkan antara lain oleh kondisi pasar yang menantang bagi bisnis asuransi umum di tahun 2016.
Di sisi lain, fokus perusahaan di segmen ritel (asuransi kendaraan, kecelakaan diri, properti dan asuransi perjalanan) terus mengalami pertumbuhan seperti yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan dari laju pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) segmen ritel selama 4 tahun terakhir sebesar 15,4 persen Secara keseluruhan di 2016, segmen ritel Allianz Utama mengalami pertumbuhan sebesar 13 persen.
Pertumbuhan yang dicapai tidak lepas dari kuatnya kepercayaan nasabah, khususnya dari segmen ritel. Hal ini juga terlihat dari jumlah polis dari seluruh lini usaha asuransi umum yang mengalami peningkatan sebesar 54,4 persen, dari 84.843 polis pada 2015 menjadi 130.964 polis pada 2016. (*)
Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) resmi menyalurkan gas bumi ke… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More
Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More
Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More