Laba Bank Victoria Melonjak 15,76 Persen di 2024, Efisiensi Dorong Kinerja Positif

Laba Bank Victoria Melonjak 15,76 Persen di 2024, Efisiensi Dorong Kinerja Positif

Jakarta – PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria) mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang impresif pada 2024. Laba bersih bank ini tumbuh 15,76 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp117,86 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp101,82 miliar.

Mengutip laporan keuangan publikasi Bank Victoria pada Rabu, 12 Maret 2025, pertumbuhan laba bank ini didukung oleh peningkatan pendapatan bunga yang naik 13,06 persen menjadi Rp2,08 triliun dari Rp1,84 triliun pada tahun sebelumnya.

Namun, kenaikan beban bunga yang lebih tinggi, yakni sebesar 21,47 persen menjadi Rp1,53 triliun, menyebabkan pendapatan bunga bersih turun 5,21 persen menjadi Rp548,60 miliar. Penurunan ini juga berdampak pada net interest margin (NIM) yang turun dari 2,58 persen menjadi 2,21 persen.

Baca juga: Laba Bank Raya Melonjak 108,9 Persen di 2024, Ini Penopangnya

Meskipun demikian, Bank Victoria berhasil menekan beban operasional lainnya secara signifikan sebesar 32,96 persen dari Rp397,88 miliar menjadi Rp266,74 miliar. Efisiensi juga tercermin dalam rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang turun dari 91,67 persen menjadi 88,00 persen.

Penurunan BOPO menunjukkan bahwa bank ini semakin efisien dalam menjalankan operasionalnya. Efisiensi ini yang tampaknya menolong profitabilitas Bank Victoria ketika pendapatan bunga bersih menyusut akibat kenikan beban bunga yang signifikan.

Di sisi penghimpunan dana, dana pihak ketiga (DPK) Bank Victoria tumbuh 4,03 persen menjadi Rp23,33 triliun, sejalan dengan pertumbuhan industri perbankan nasional yang mencapai 4,48 persen. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan dana murah (giro dan tabungan) yang meningkat signifikan sebesar 15,57 persen menjadi Rp6,20 triliun. Komposisi dana murah terhadap total DPK pun meningkat dari 23,93 persen menjadi 26,58 persen, mencerminkan upaya bank dalam meningkatkan efisiensi biaya dana.

Bank Victoria yang dipimpin Achmad Friscantono sebagai direktur utama ini juga mencatatkan pertumbuhan kredit yang solid sebesar 10,37 persen menjadi Rp20,56 triliun, hampir mendekati pertumbuhan kredit industri perbankan nasional yang sebesar 10,93 persen.

Kredit yang tumbuh diikuti dengan kualitas aset yang tetap terjaga dengan perbaikan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL). NPL gross turun dari 3,99 persen menjadi 3,27 persen, sementara NPL net membaik dari 3,24 persen menjadi 2,36 persen, jauh di bawah batas aman regulator yang ditetapkan sebesar 5 persen.

Baca juga: Laba BTN Turun 63,10 Persen jadi Rp101,66 Miliar di Januari 2025

Secara keseluruhan, total aset Bank Victoria di 2024 meningkat 4,80 persen menjadi Rp31,05 triliun dari Rp29,62 triliun pada tahun sebelumnya. Dari sisi permodalan, modal inti bank ini naik 9,03 persen menjadi Rp3,58 triliun, yang turut mendorong rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) meningkat dari 19,95 persen menjadi 21,53 persen.

Selain pertumbuhan laba dan perbaikan efisiensi, sejumlah rasio keuangan lainnya juga menunjukkan tren positif. Return on assets (ROA) meningkat dari 0,48 persen menjadi 0,51 persen, sementara return on equity (ROE) naik dari 3,12 persen menjadi 3,41 persen, mencerminkan peningkatan profitabilitas bank. Adapun loan to deposit ratio (LDR) meningkat dari 83,06 persen menjadi 88,12 persen, masih berada dalam kisaran ideal 78 persen-92 persen, menunjukkan penyaluran kredit yang lebih optimal. (*) Ari Nugroho

Related Posts

Top News

News Update