Perbankan

Laba Bank Syariah Indonesia (BSI) Melonjak 32,41 Persen di Semester I-2023 jadi Segini

Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pada hari ini (19/9) telah mengumumkan kinerja keuangannya untuk semester I-2023, dimana perseroan berhasil membukukan pertumbuhan laba sebesar 32,41 persen menjadi Rp2,82 triliun.

Pertumbuhan laba sebesar Rp2,82 triliun tersebut ditopang oleh meningkatnya pembiayaan yang berkualitas dan dana pihak ketiga (DPK) yang bergerak positif, dimana BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp221,90 triliun atau tumbuh 16 persen secara tahunan yang didominasi oleh segmen ritel sebesar Rp158,38 triliun.

Baca juga: BRI dan BNI ‘Cabut’ dari BSI, OJK Belum Terima Permohonan Divestasi, Kok Bisa?

Sementara itu, dari sisi penghimpunan dana, BSI mencatatkan DPK sebesar Rp252,52 triliun di semester I-2023 yang didominasi oleh produk tabungan yang memberikan kontribusi sebanyak Rp110,93 triliun. Sehingga, porsi CASA BSI terus membaik yang didominasi dana murah sebesar 59,93 persen.

Berdasarkan hal itu, Direktur Utama BSI, Hery Gunardi menyebutkan, bahwa penerapan governance, risk, and compliance (GRC) yang kuat menjadi salah satu kunci bagi BSI untuk dapat menjaga kinerja positif sepanjang tahun berjalan 2023.

“Kami meyakini bahwa dengan penguatan GRC, BSI dapat terus merealisasikan pertumbuhan berkelanjutan. Sebab, penerapan GRC yang terintegrasi dapat mensinergikan aspek governance structure, risk management dan compliance, serta environment dan social perseroan,” ucap Hery dalam Konferensi Pers secara virtual di Jakarta, 19 September 2023.

Baca juga: Bidik Jemaah Haji, BSI Mau Buka Cabang di Arab Saudi, Ini Persiapannya

Selain itu, BSI juga terus akan melakukan akselerasi, mix and match bisnis sesuai prinsip syariah dan berkelanjutan dalam pengembangan ekosistem halal di Indonesia.

Adapun, kinerja pembiayaan BSI, juga sejalan dengan kualitas pembiayaan yang terjaga, tercermin dari NPF gross tercatat sebesar 2,31 persen atau membaik dari posisi tahun sebelumnya sebesar 2,78 persen, hal ini juga berdampak baik pada cost of financing (CoC) menjadi 1,55 persen. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Usai 5 Bulan Uji Coba, Program Makan Bergizi Gratis GoTo Group Hadir di 13 Kota

Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mendukung program pemerintah dalam menyediakan makanan bergizi… Read More

3 hours ago

Siap-siap! Menkop Budi Arie bakal Bikin Anggota Koperasi Melonjak Drastis

Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi berkomitmen penuh untuk mendongkrak rasio kepesertaan masyarakat… Read More

4 hours ago

Presiden Prabowo Memulai Lawatan Luar Negeri, Ini Negara-negara Tujuannya

Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memulai kunjungan kerja luar negeri perdananya, dengan mengunjungi sejumlah negara… Read More

5 hours ago

IHSG Ditutup Bertahan di Zona Hijau ke Level 7.287

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, 8 November 2024, ditutup menguat di… Read More

5 hours ago

Trump jadi Presiden AS, Sri Mulyani Beberkan Dampaknya ke Pasar Keuangan RI

Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyoroti pengaruh kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat… Read More

6 hours ago

1.001 PR BUMN Era Prabowo-Gibran

Jakarta - Erick Thohir kembali menduduki kursi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kabinet… Read More

6 hours ago