Medan – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) berhasil melanjutkan tren kinerja positif. Perseroan menutup tahun kerja 2023 dengan mengantongi laba bersih sebesar Rp740 miliar, atau tumbuh 5,56 persen year on year (yoy) dibandingkan Rp701 miliar di tahun sebelumnya.
Adapun pertumbuhan laba bersih Bank Sumut ditopang oleh kenaikan kredit yang mencapai Rp29,8 triliun di 2023 atau mengalami pertumbuhan sebesar 5,58 persen bila dibandingkan dengan akhir tahun sebelumnya.
Sepanjang tahun lalu, Bank Sumut memang tidak terlalu agresif memacu pertumbuhan kredit. Perseroan memilih hati-hati dan selektif. Alhasil, kualitas kreditnya pun terjaga dengan baik. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL), berhasil ditekan ke level 2,38 persen, lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya di posisi 2,62 persen.
Baca juga: Bank Sumut Tebar Dividen Tunai Rp560 Miliar
Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mengalami kenaikan 9,75 persen, atau menjadi Rp35 triliun. Total aset Bank Sumut pun mengembang menjadi Rp44,4 triliun, atau meningkat 9,40 persen ketimbang Rp40,6 triliun di tahun sebelumnya.
“Secara garis besar kinerja Bank Sumut tahun 2023 sangat menggembirakan, Dari sisi aset kita bahkan tumbuh melebihi pertumbuhan rata-rata aset bank nasional,” terang Babay Parid Wazdi dalam Public Expose dan Pemaparan Kinerja Tahun Buku 2023 Bank Sumut di Medan, Selasa, 23, Januari 2024.
Babay memaparkan, Bank Sumut mempunyai strategi 4P untuk menggenjot pertumbuhan kinerja. Pertama, Pasar, yakni berupa pemetaan target market. Kedua, People, yang meliputi peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Ketiga, Produk, di mana orientasi pengembangan dan inovasi produk serta layanan berbasis digital. Keempat, Proses, yang mencakup penyederhanaan proses dan disesuaikan dengan kondisi pasar.
Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Sumut, Arieta Aryanti menambahkan, pencapaian kinerja selama 2023 cukup menantang. Apalagi mengingat tren tingkat suku bunga tinggi, yang turut mendongkrak beban bunga.
Baca juga: Gandeng MLPT, Bank Sumut Terapkan Fraud Detection System
“Di tengah tekanan dana mahal dalam artian suku bunga yang tinggi, kami tetap bisa mengelola keuangan dengan memprioritaskan laba. Jika terpaksa ada dana mahal yang kami himpun, kami berusaha menyalurkan sebijak mungkin sehingga tidak merugi,” ujarnya.
Sebelumnya, kepada Infobank, Babay mengatakan ke depan perseroan akan melakukan ekspansi dengan memperluas ekosistem captive market. Bank Sumut akan mencari sumber-sumber pertumbuhan baru, namun tetap berkaitan dengan captive marketnya selama ini.
Selain itu, Perseroan juga akan memperkuat infrastruktur digital dan membangun super team, dengan cara meningkatkan kompetensi SDM. Segmen syariah juga akan diperkuat dengan menerapkan strategi dual banking leverage model (DBLM). (*) Ari Astriawan
Jakarta - PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp158,60… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tegas melaksanakan langkah-langkah pengawasan secara ketat terhadap PT… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (22/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Rupiah berpeluang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat ketegangan geopolitik Ukraina dan Rusia… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Jumat, 22 November… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More