Perbankan

Laba Bank Raya Melonjak 108,9 Persen di 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), sebagai bagian dari ekosistem BRI Group berhasil mencetak pertumbuhan kinerja gemilang selama 2024. Hal itu terlihat dari pertumbuhan laba bersih mencapai 108,9 persen secara year-on-year (yoy) mencapai Rp50,89 miliar.

Pencapaian laba yang melonjak tersebut didukung oleh meningkatnya penyaluran kredit yang berdampak pada pertumbuhan pendapatan bunga di 2024 sebesar 17,3 persen yoy menjadi sebesar Rp1,04 triliun dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp890,95 miliar.

Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia, mengatakan bahwa kinerja keuangan Bank Raya sepanjang 2024 menunjukkan momentum yang baik dan on track pada pertumbuhan bisnis digital serta diikuti penerapan prinsip kehati-hatian yang baik.

“Hal itu terlihat dari kualitas aset yang terus mengalami perbaikan. Sehingga kami optimis masih memiliki landasan pacu yang optimal dalam bisnis kami di 2025 dan tahun-tahun mendatang,” ucap Bagus sapaan akrabnya dalam keterangan resmi dikutip, 12 Maret 2025.

Baca juga: Duh! Laba BRI Turun 58,33 Persen jadi Rp2 Triliun di Januari 2025

Kemudian, perbaikan kinerja keuangan di tahun 2024 juga terlihat dari pertumbuhan positif outstanding total kredit sebesar 3,4 persen yoy menjadi Rp7,13 triliun. 

Tidak hanya itu, komitmen perseroan untuk memperkuat bisnis digital juga terlihat dari peningkatan penyaluran kredit digital selama tahun 2024 tumbuh sebanyak 88,9 persen yoy menjadi Rp20,57 triliun.

Hal ini tentunya mendorong outstanding kredit bisnis digital Bank mencapai Rp2,29 triliun atau bertumbuh 81,6 persen yoy. Di sisi lain, digital saving menjadi sebesar Rp1,32 triliun tumbuh signifikan sebanyak 57,2 persen yoy.

Berdasarkan pertumbuhan kredit yang berkualitas, berhasiil mendorong total aset Bank Raya menjadi Rp13,13 triliun atau meningkat sebanyak 5,5 persen yoy. 

Adapun, pada rasio profitabilitas Bank Raya turut menunjukkan perbaikan yang signifikan. Hal ini tercermin dari rasio profitabilitas seperti Net Interest Margin (NIM) yang meningkat 53 bps menjadi sebesar 4,44 persen dari tahun sebelumnya sebesar 3,91 persen.

Lalu, untuk imbal hasil aset atau Return on Asset (ROA) mengalami peningkatan sebanyak 20 bps menjadi sebesar 0,40 persen dari 0,20 persen pada tahun 2023 dan untuk imbal hasil ekuitas atau Return on Equity (ROE) meningkat 82 bps menjadi sebesar 1,59 persen dari 0,77 persen pada 2023.

Bank Raya juga berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang aman. Tercatat rasio LDR sebesar 87,62 persen, serta rasio LCR (Liquidity Coverage Ratio), dan Rasio Net Stable Funding Ratio (NSFR) tercatat sebesar 160,27 persen di atas ketentuan minimum sebesar 100 persen.

Baca juga: Laba BTN Turun 63,10 Persen jadi Rp101,66 Miliar di Januari 2025

Dari sisi permodalan, Bank Raya masih memiliki modal yang kuat terlihat dari rasio total CAR sebesar 44,29 persen dan rasio Tier 1 CAR sebesar 43,46 persen yang akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis perseroan ke depan.

Dari sisi rasio Non Performing Loan (NPL) gross mengalami perbaikan sebesar 118 bps menjadi sebesar 3,22 persen di tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya 4,40 persen. Ini sejalan dengan NPL net yang terus membaik menjadi sebesar 1,20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya 1,51 persen.

NPL Coverage Bank Raya pada akhir 2024 juga semakin kuat tercatat sebesar 455,46 persen meningkat 159 bps dari 296,14 persen pada akhir 2023. (*) 

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Di Atas Industri! Laba Bank Kaltimtara Tumbuh 37,93 Persen di 2024 jadi Rp549,73 Miliar

Jakarta - Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bank Kaltimtara) mencatatkan pertumbuhan laba… Read More

10 hours ago

BSI Rayakan 4 Tahun Perjalanan dengan Santuni 4.444 Anak Yatim di Momentum Ramadhan

Jakarta – Bank Syariah Indonesia (BSI) menggelar acara santunan untuk 4.444 anak yatim di Jakarta… Read More

10 hours ago

Bos BEI Pede Pasar Modal Bisa Sumbang 61 Persen dari Target Investasi Rp14.000 T

Jakarta – Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffry Hendrik mengungkapkan, pasar modal di… Read More

10 hours ago

Duh, Neraca Perdagangan RI Februari 2025 Diramal Susut jadi USD1,85 Miliar

Jakarta- Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memproyeksikan neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 diperkirakan… Read More

10 hours ago

Menteri Rosan Patok Target Investasi Rp13.000 Triliun di 2029

Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mematok target investasi… Read More

11 hours ago

Bank Aladin Syariah Gandeng Aksesmu Sasar UMKM Sektor Ritel

Jakarta – Bank Aladin Syariah menjalin kemitraan strategis dengan Aksesmu, aplikasi belanja grosir untuk kebutuhan… Read More

12 hours ago