Jakarta – Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Jago (Bank Jago Syariah) menutup akhir tahun 2022 dengan cemerlang. Salah satunya tercermin dari kinerja laba bersih yang tumbuh 235,43% secara year on year (yoy), atau mencapai Rp261,23 miliar.
Laba bersih yang dikantongi oleh Bank Jago Syariah tidak lepas dari kinerja bisnisnya yang berjalan optimal. Penyaluran pembiayaan sepanjang 2022 mencapai Rp2,02 triliun, tumbuh 7,56% dari tahun sebelumnya. Alhasil, pendapatan penyaluran dana makin tebal hingga 323,66% atau menjadi Rp537,48 miliar.
Head of Sharia Business Bank Jago Waasi B. Sumintardja mengungkapkan, dalam penyaluran pembiayaan, Bank Jago berkolaborasi (partnership lending) dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan financial technology (fintech), multifinance, dan lembaga keuangan lainnya.
“Kami percaya kolaborasi adalah cara yang efektif bagi bank digital untuk membantu memberikan pembiayaan kepada nasabah,” ungkap Waasi kepada Infobank, dikutip 5 April 2023.
Di satu sisi, pembiayaan yang tumbuh cepat berbanding lurus dengan munculnya risiko pembiayaan bermasalah. Per Desember 2022, rasio non-performing financing (NPF) gross Jago Syariah mencapai 3,96%. Cukup tinggi dibandingkan rata-rata NPF industri UUS.
Waasi beralasan tingginya NPF Bank Jago lantaran pembiayaan Bank Jago yang menyasar segmen mass market. Menurutnya, segmen tersebut memiliki persentase potensi risiko yang relatif lebih tinggi dibandingkan segmen lain. Oleh karena itu, agar kualitas pembiayaan tetap terjaaga, Bank Jago sangat selektif dan ketat dalam menyalurkan pembiayaan.
“Dalam mengelola potensi risiko, kami selalu melakukan review secara berkala dan komprehensif dalam penyaluran pembiayaan dengan cara selektif memilih nasabah melalui partner dengan risk acceptance criteria yang ketat,” tegas Waasi.
Dari sisi pengumpulan dana, kinerja Bank Jago Syariah juga tidak kalah menggembirakan. Unit Usaha Syariah yang baru didirikan pada September 2021 ini sudah mengumpulkan dana pihak ketiga Rp1,18 triliun hingga 2022 atau tumbuh 129,72% dari 2021. Sementara aset Bank Jago Syariah hingga akhir tahun lalu tercatat Rp2,40 triliun atau tumbuh 11,50%.
Menghadapi berbagai tantangan di tahun 2023, Bank Jago Syariah akan terus fokus berinovasi dan berkolaborasi untuk mengembangkan Jago Syariah App dan mengenalkan fitur-fitur baru sesuai dengan kebutuhan segmen syariah. Terbaru, Bank Jago meluncurkan fitur Jago Amal sebagai platform pengumpulan serta penyaluran dana Zakat, Infaq dan Sedekah yang bekerja sama dengan Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, dan BAZNAS.
“Ke depannya, kami akan terus memperdalam kolaborasi dengan ekosistem yang sudah ada dan memperluas kolaborasi dengan ekosistem yang baru untuk terus memberikan produk dan layanan keuangan kepada nasabah,” pungkasnya. (*) Dicky F.
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More