Jakarta – PT Bank Harda Internasional Tbk (Bank Harda) berhasil mencetak laba sebesar Rp10 miliar di tahun 2017. Jumlah tersebut meningkat 46,2% jika dibandingkan dengan perolehan laba ditahun sebelumnya sebesar Rp7 miliar.
Chief Executive Officer Bank Harda, Barlian Halim mengatakan, kenaikan laba tersebut mayoritas ditopang dari pendapatan bunga bersih.
“Pencapaian ini merupakan pertumbuhan tertinggi sepanjang sejarah Bank Harda Internasional,” kata Barlian di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 31 Januari 2018.
Ia menerangkan bahwa peningkatan laba sendiri sejalan dengan kredit yang tumbuh 24,4% dan didorong oleh keberhasilan managemen dalam menyelesaikan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL), serta mengoptimalkan pendapatan dalam pengelolaan aset dan liabilitas.
“Untuk realisasi kredit sampai akhir 2017 kita mampu salurkan hingga Rp1,74 triliun, dan juga merupakan nilai tertinggi sepanjang sejarah BHI,” tegasnya.
Realisasi kredit sendiri ujarnya telah melebihi dari target awal yang semula hanya dipasang tumbuh 10%. Pencapaian kredit mayoritas masih disumbang oleh sektor perdagangan 50%, disusul sektor pengolahan 15%, kredit perumahan 10% dan sektor konsumsi 9%.
Adapun sepanjang 2017, rasio NPL di Bank Harda berhasil dipertahankan dibawah level 5%, yakni NPL gross sebesar 3,18% dan NPL netto 2,39%.
“Tahun ini NPL akan kita jaga di bawah 3% sehingga dapat mendorong profitabilitas kita,” ujarnya. (*)
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More
Jakarta - Program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dinilai memberikan dampak… Read More
Jakarta – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) mencetak pertumbuhan dana kelolaan nasabah kaya (afluent) menembus… Read More
Jakarta – Ekonom Universitas Paramadina Samirin Wijayanto, menilai bahwa kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS 2024 membawa dampak… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti perkembangan digitalisasi yang semakin canggih, memudahkan, dan lebih… Read More