Jakarta – Kinerja Bank Capital Indonesia (Bank Capital) per September 2024 menunjukkan peningkatan pada beberapa indikator penting, meskipun dana pihak ketiga (DPK) mengalami penurunan.
Berdasarkan laporan publikasi keuangan September 2024 yang dikutip Rabu 30 Oktober 2024, bank yang dipimpin Kurniawan Halim sebagai direktur Utama ini mencatat pertumbuhan aset sebesar 5,15 persen, secara tahunan (yoy) dari Rp20,20 triliun pada September 2023 menjadi Rp21,24 triliun pada September 2024. Peningkatan ini mencerminkan langkah strategis bank dalam menjaga kestabilan aset di tengah tantangan perekonomian yang dinamis.
Adapun DPK mengalami penurunan sebesar 18,72 persen, dari Rp15,47 triliun menjadi Rp12,57 triliun. Penurunan ini terjadi pada seluruh komponen DPK, di mana giro turun sebesar 22,89 persen, tabungan turun 36,68 persen, dan deposito turun 1,85 persen.
Baca juga: BRI Raih Laba Bersih Rp45,36 Triliun di Triwulan III-2024
Meski DPK menurun, Bank Capital berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 10,37 persen, dari Rp6,51 triliun menjadi Rp7,19 triliun. Peningkatan penyaluran kredit ini menunjukkan komitmen bank ini dalam mendukung pembiayaan di sektor produktif, meskipun di tengah kondisi penurunan DPK.
Bank Capital juga mencatatkan peningkatan signifikan dalam modal inti, yang naik 58,43 persen dari Rp3,28 triliun pada September 2023 menjadi Rp5,21 triliun pada September 2024. Peningkatan modal inti ini berdampak positif pada rasio kecukupan modal (CAR) yang kini berada di level 52,24 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan CAR tahun lalu yang sebesar 36,19 persen. Dengan posisi CAR yang kuat, Bank Capital memiliki fondasi yang lebih kokoh untuk menghadapi risiko dan menjalankan ekspansi ke depannya.
Pada sisi laba bersih, Bank Capital mencatatkan peningkatan sebesar 60,44 persen, dari Rp50,27 miliar menjadi Rp80,66 miliar. Pencapaian apik ini sebagian besar didukung oleh perbaikan dalam pendapatan bunga bersih yang meningkat dari negatif Rp162,55 miliar pada September 2023 menjadi positif Rp42,9 miliar pada September 2024.
Meskipun demikian, pendapatan operasional lainnya mengalami penurunan sebesar 71,6 persen menjadi Rp66,1 miliar, yang mencerminkan adanya tantangan dalam pendapatan di luar bunga.
Dari sisi rasio keuangan, beberapa indikator menunjukkan perbaikan. Return on assets (ROA) Bank Capital meningkat dari 0,52 persen menjadi 0,68 persen, sedangkan return on equity (ROE) naik dari 2,10 persen menjadi 2,85 persen.
Baca juga: Top! Laba BSI Melesat 21,60 Persen jadi Rp5,11 Triliun di Kuartal III 2024
Selain itu, net interest margin (NIM) yang sebelumnya berada pada angka negatif 1,74 persen, kini berbalik positif menjadi 0,41 persen, menandakan adanya perbaikan pada pendapatan bunga bersih bank.
Sementara, rasio efisiensi operasional yang tercermin pada BOPO sedikit meningkat menjadi 99,34 persen dari sebelumnya 97,97 persen, yang menunjukkan bank ini masih perlu meningkatkan efisiensi operasional. Loan to deposit ratio (LDR) Bank Capital naik dari 42,10 persen menjadi 57,17 persen, menunjukkan peningkatan dalam penyaluran kredit meskipun DPK mengalami penurunan. (*) Ari Nugroho
Poin Penting Bank Capital menggandeng BCA Digital untuk mengembangkan dan menyalurkan kredit ke segmen pensiunan.… Read More
Poin Penting Kuasa hukum Babay Parid Wazdi menyatakan dakwaan JPU terkait kredit Sritex kabur dan… Read More
Poin Penting Arief Mulyadi, Direktur Utama PNM Cetak Prestasi Besar! Dinobatkan CEO The Year 2025… Read More
Poin Penting Babay Parid Wazdi tegaskan tidak terlibat rekayasa kredit atau manipulasi laporan keuangan Sritex.… Read More
Poin Penting Muhammad Yamin raih penghargaan Top CEO Infobank 2025 menandakan keberhasilannya memimpin transformasi bisnis… Read More
Poin Penting Akuntan harus menjaga kredibilitas laporan, integritas, dan tata kelola untuk kepercayaan pasar. IAI… Read More