Perbankan

Laba Bank BTN Diproyeksi Tumbuh Hingga 14 Persen di 2024, Ini Pendorongnya

Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menyatakan bahwa telah memproyeksikan raihan laba mampu mengalami pertumbuhan sebanyak 12-14 persen di 2024.

Direktur Utama Bank BTN, Nixon L.P. Napitupulu, mengatakan proyeksi pertumbuhan laba di tahun 2024 tersebut didorong oleh adanya penurunan cost of credit (CoC) sebanyak 0,1 basis poin (bps) dari posisi 1,4 persen di akhir 2023.

“Kita berharap CoC bisa sampai 1,2 persen sampai 1,3 persen tahun ini, karena kualitas (kredit BBTN) membaik, kita berani,” ucap Nixon kepada media saat ditemui di Kementerian BUMN, 3 Januari 2023.

Baca juga: Genjot DPK, Bank BTN Incar Nasabah ‘Kakap’

Di samping itu, Nixon juga telah memprediksi bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) BBTN dapat mengalami pertumbuhan hingga 12 persen di tahun ini.

Nixon melanjutkan bahwa ekspektasi pertumbuhan laba BBTN di sepanjang 2023 diperkirakan dapat meningkat sekitar 8-10 persen.

“Kemudian laba masih dihitung, jadi ga bisa (diungkapkan) tapi kita expect tumbuh 8-10 persen ekspektasi kita,” imbuhnya.

Selama 2023, kata Nixon, BBTN berhasil mencetak kinerja positif. BBTN berhasil mencatat pertumbuhan kredit hingga 11,88 persen. Kemudian, aset naik 9,33 persen, dan DPK tumbuh 8,5 persen. 

Lalu, BBTN juga berhasil mencatatkan penurunan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) sebanyak 0,40 persen menjadi 3 persen dari posisi 3,4-3,5 persen.

“NPL turunnya cukup tajam itungannya masih turun 0,40 persen gede banget, jadi dari 3,4-3,5 persen  jadi 3 persen nah itu penurunan yang paling kenceng di BTN karena memang recoverynya gede banget,” ujar Nixon.

Baca juga: Merger BTN Syariah Muamalat Rampung 2024, Siap Bersaing dengan BSI?

Sebagai informasi, BBTN telah berhasil mencetak laba bersih sebanyak Rp2,31 triliun pada kuartal III-2023, di mana angka tersebut mengalami kenaikan 1,3 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,28 triliun. 

Di mana, raihan laba bersih BBTN tersebut, salah satunya disumbang oleh kenaikan bisnis syariah, kredit pemilikan rumah (KPR), high yield loan, hingga lonjakan fee based income. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

17 mins ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editor’s Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

49 mins ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

1 hour ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

2 hours ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

2 hours ago

DJP Tunjuk Roblox dan 4 Perusahaan Digital Jadi Pemungut PPN, Ini Rinciannya

Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More

2 hours ago