Perbankan

Laba Bank Banten Melonjak 95,56 Persen jadi Rp52 Miliar di 2024, Ini Faktor Pendorongnya

Tangerang – PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) membukukan laba sebesar Rp52,00 miliar (unaudited) pada 2024. Raihan itu melonjak hampir dua kali lipat, atau 95,56 persen year on year (yoy) ketimbang Rp26,59 miliar pada 2023.

Dalam dua tahun terakhir, emiten perbankan dengan kode saham BEKS itu memang menunjukan peningkatan kinerja signifikan. Pada 2023, untuk pertama kalinya sejak berdiri, Bank Banten berhasil menorehkan laba positif, setelah bertahun-tahun merugi.

Dari sisi intermediasi, tahun lalu Bank Banten menyalurkan kredit sebesar Rp3,85 triliun, atau meningkat 3,90 persen dari Rp3,70 triliun di tahun sebelumnya. Kualitas kredit terjaga baik, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) nett di posisi 2,05 persen.

Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) meningkat dari Rp3,74 triliun menjadi Rp4,86 triliun, atau tumbuh 29,95 persen secara tahunan. Total asetnya pun mengalami kenaikan 11,18 persen dari Rp6,80 triliun menjadi Rp7,56 triliun.

Baca juga: Pj Gubernur Ajak Pemda Perkuat Bank Banten, Siap Kawal Perpindahan RKUD

Rasio-rasio keuangan penting lainnya juga menunjukkan perbaikan. Sebut saja rasio kecukupan modal (CAR) yang naik dari 34,75 persen ke level 41,68 persen. Sedangkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) berhasil ditekan dari 95,15 persen menjadi 88,38 persen di akhir 2024. Ini menunjukkan Bank Banten semakin efisien dalam menjalankan operasional bisnisnya.

Menurut Muhammad Busthami, Direktur Utama Bank Banten, perbaikan tata kelola hingga penguatan SDM dan IT serta diraihnya kepercayaan pemerintah daerah (Pemda) untuk mengalihkan rekening kas umum daerah (RKUD) ke Bank Banten, menjadi faktor penopang perbaikan kinerja perseroan.

Saat ini perseroan dipercaya mengelola RKUD Provinsi Banten, Kabupaten Lebak, dan Kota Serang. Kepercayaan Pemda ini tidak hanya memperkuat posisi Bank Banten dalam ekosistem keuangan daerah, tapi juga memperat hubungan dengan stakeholder.

“Bank Banten juga sudah dipercaya mengelola RKUD Kabupaten Lebak dan Kota Serang. Ini tidak hanya memperkuat posisi Bank Banten sebagai bank daerah, keterlibatan Kabupaten Lebak dan Kota Serang tersebut mempunyai pengaruh sangat besar bagi peningkatan performa Bank Banten,” tutur Busthami dalam Stakeholder Gathering Penguatan Layanan Bank Banten di Tangerang, Rabu, 8 Januari 2025.

Busthami berharap kabupaten dan kota lain di Banten bisa segera bergabung, mempercayakan pengelolaan RKUD ke Bank Banten. Saat ini, dua pemda, yakni Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang yang akan segera bergabung.

Secara bertahap, pemda sudah melakukan penempatan dana di Bank Banten, termasuk juga payroll untuk pegawai PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

“Kami berharap kebupaten dan kota lainnya kedepan agar dapat bersama kami memperkuat ekosistem keuangan daerah di Provinsi Banten,” lanjut Busthami.

Sementara Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Banten Adi Dharma mengatakan, pihaknya memberikan dukungan penuh kepada Bank Banten. Dengan kinerja yang terus membaik, ia optimis Bank Banten ke depan akan semakin berkembang.

“Buang jauh-jauh pikiran bahwa Bank Banten akan turun kelas. Bank Banten akan tetap menjadi Bank Banten, ke depan akan lebih baik lagi,” kata Adi.

Baca juga: Sepakat Ber-KUB, Bank Banten Teken SHA dengan Bank Jatim

Pekerjaan rumah para pengurus Bank Banten, lanjutnya, bukan lagi soal tata kelola dan kelembagaan. Tahun ini manajemen Bank Banten harus bisa mengembangkan bisnis, termasuk pengalihan RKUD pemerintah kota dan kabupaten yang akan sangat membantu pertumbuhan Bank Banten ke depan.

Kalau Bank Banten bisa mengelola RKUD, dana murah (CASA) akan tumbuh. Ini akan membuat BEKS lebih efisien, dan bisa menyalurkan kredit dengan pricing yang lebih kompetitif.

“Jadi 2025 itu (manajemen) mikirnya bisnis. Soal kelembagaan itu sudah selesai. Making business, dan dukungan bapak ibu pemkab pemkot sekalian tentu diharapkan, terutama terkait RKUD. Ini akan sangat membantu pertumbuhan dan laba Bank Banten ke depan. Dan ini semua akan kembali ke bapak ibu sekalian, yang akan menerima dividen kalau Bank Banten menghasilkan laba besar,” terang Adi. (*) Ari Astriawan

Galih Pratama

Recent Posts

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

27 mins ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

58 mins ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

2 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

3 hours ago

Menteri Ara Siapkan Ratusan Rumah RISHA untuk Korban Banjir Bandang Sumatra, Ini Detailnya

Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More

3 hours ago

Livin’ Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More

4 hours ago