Keuangan

Laba Avrist Assurance Naik 18,3 Persen Jadi Rp 144,5 Miliar di 2023

Jakarta – PT Avrist Assurance mencatatkan peningkatan laba bersih hingga double digit, yakni sebesar 18,3 persen secara tahunan pada 2023 menjadi Rp144,5 miliar dari Rp122,2 miliar pada tahun sebelumnya.

Pertumbuhan laba bersih itu ditopang capain kinerja positif di beberapa lini bisnis. Salah satunya nilai bisnis baru (VONB) Avrist Assurance mengalami pertumbuhan hingga 276,83 persen secara tahunan, dari Rp42,18 miliar pada 2022 menjadi Rp158,98 miliar pada 2023.

Selain itu, perseroan mampu menekan biaya operasional. Ini terlihat pengeluaran operasional turun sebesar 3,47 persen, dari Rp241 miliar pada 2022 ke Rp233 miliar pada 2023.

Baca juga: Naik 20,67 Persen, Asuransi MSIG Cetak Laba Rp207,8 Miliar di 2023

Kemudian, level Risk Based Capital (RBC) Avrist Assurance tercatat sebesar 612,66 persen, jauh melebihi ambang batas RBC dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebesar 120 persen.

Hasil kinerja tersebut juga diiringi dengan RoA (Return of Asset) yang bertumbuh dari 1,54 perse ke 1,92 persen dan RoE (Return of Equity) dari 5,63 persen ke 6,14 persen.

“Ini menandakan bahwa perusahaan sudah bergerak ke arah yang jauh lebih baik, jauh lebih sehat, dan bisnis yang dihasilkan bisa men-generate profit margin yang lebih baik,” ucap Ian Ferdinan Natapradja selaku Direktur Keuangan Avrist Assurance saat Media Gathering Avrist di Jakarta, Senin, 6 Mei 2024.

Presiden Direktur Avrist Assurance, Simon Imanto menambahkan, pada tahun 2023, Avrist menerapkan inisiatif strategis yang komprehensif dengan menetapkan pondasi untuk bertumbuh secara stabil, berkesinambungan melakukan tinjauan bisnis pada setiap kanal distribusi, menyediakan fasilitas penjualan yang otomatis berdasarkan teknologi informasi digital, serta penempatan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi di tempat yang tepat.

Baca juga: Punya Asuransi Tak Pernah Klaim, Apakah Rugi? Ini Penjelasan Financial Advisor

“Kami percaya dengan berakhirnya pandemi dan pertumbuhan ekonomi yang membaik, maka ekonomi Indonesia akan memiliki masa depan yang cerah, didukung fundamental kuat dan pangsa pasar yang besar. Demikian juga populasi usia muda dan penetrasi asuransi jiwa yang masih rendah, tentunya menjadi peluang untuk meningkatkan kinerja perusahaan,” tuturnya. (*) Steven Widjaja

Galih Pratama

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

11 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

11 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

11 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

13 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

13 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

16 hours ago