News Update

Laba Astra Turun 22% di Kuartal I 2021 jadi Rp3,72 Triliun

Jakarta – Kinerja PT Astra International Tbk (ASII) mengalami penurunan pada kuartal I-2021. Dimana laba bersih Astra pada periode ini, hanya tercatat sebesar Rp3,72 triliun, atau turun 22% dibandingkan periode yang sama 2020 yang mencapai Rp4,81 triliun.

Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro mengatakan penurunan ini terjadi seiring kondisi ketidakpastian yang masih mempengaruhi berbagai bisnis. Alhasil, pendapatan perusahaan pun juga ikut menurun.

Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada kuartal pertama tahun 2021 sendiri tercatat sebesar Rp51,7 triliun, atau menurun 4% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu.

“Pendapatan dan laba bersih grup Astra (“Grup”) pada kuartal pertama tahun 2021 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, mengingat tahun lalu pandemi baru mulai memengaruhi ekonomi Indonesia dan kinerja bisnis secara substansial pada bulan Maret 2020. Walaupun kinerja usaha Grup perlahan membaik pada beberapa bulan terakhir, prospek kinerja tahun ini masih dibayangi oleh ketidakpastian akibat dampak dari pandemi yang masih berlanjut,” ujar Djony Bunarto.

Berbagai penurunan terjadi pada bisnis Astra di sektor jasa keuangan. Dimana bisnis jasa keuangan mencatat laba bersih sebesar Rp985 miliar, atau masih lebih rendah dibandingkan kuartal I-2020 yang tercatat Rp1,42 triliun.

Penurunan itu disebabkan oleh peningkatan provisi guna menutupi kredit bermasalah yang meningkat pada periode tersebut dan penurunan portofolio pembiayaan pada bisnis pembiayaan konsumen.

Selain itu laba bersih divisi otomotif Grup menurun 26% menjadi Rp1,4 triliun, yang mencerminkan penurunan volume penjualan.

Kemudian sektor agribisnis mencatatkan laba bersih sebesar Rp129 miliar, bisnis infrastruktur dan logistik mencatatkan laba bersih sebesar Rp42 miliar, dan bisnis teknologi informasi mencatatkan laba bersih sebesar Rp1 miliar. Capaian kinerja tiga bisnis ini lebih rendah dari capaian periode yang sama tahun lalu, masing-masing sebesar 56 persen, 42 persen, dan 50 persen.

Adapun sektor bisnis yang sudah menunjukan kinerja positif adalah bisnis alat berat pertambangan, konstruksi dan energi, serta properti. Kedua bisnis ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,09 triliun dan Rp49 miliar. Capaian tersebut naik dari periode yang sama tahun sebelumnya, yakni masing masing tiga persen dan 23 persen. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Stasiun Whoosh Karawang Dibuka 24 Desember, Perjalanan Jakarta-Karawang Hanya 15 Menit

Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More

7 hours ago

Pemerintah Targetkan Revisi Aturan DHE SDA Terbit pada Januari 2025

Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More

11 hours ago

Ekspansi Bisnis, J Trust Bank Tambah Kantor Cabang Baru di Bali

Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas… Read More

11 hours ago

BI Uji Coba Penerapan QRIS Tap Berbasis NFC untuk Pembayaran Lebih Cepat dan Praktis

Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) pionir layanan dan Perum DAMRI… Read More

13 hours ago

Bank Mandiri Salurkan Rp3 Triliun untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Jakarta – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kolaborasi strategis dengan… Read More

13 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Bertahan di Zona Hijau ke Level 6.983

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (20/12) kembali ditutup bertahan pada… Read More

13 hours ago