Jakarta – PT Asuransi Jiwa Indosurya Life (Indosurya Life) diketahui hingga saat ini masih melanjutkan Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) melalui mekanisme Policyholder Buy-Out (PBO).
Kepala Eksekutif Bidang Perasuransian, Lembaga Penjaminan, dan Pengawasan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono mengatakan, bahwa sebanyak 85,50% dari total 545 pemegang polis telah memberikan persetujuan atas skema tersebut.
“Terkait RPK dengan skema PBO ini, OJK senantiasa memonitor implementasinya agar sesuai dengan yang direncanakan dan memenuhi seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ucap Ogi seperti dikutip, 9 Mei 2023.
Diketahui skema PBO tersebut adalah skema penawaran saham perusahaan yang menjadi salah satu solusi bagi perusahaan untuk membayarkan utangnya kepada pemegang polis.
Dimana nantinya perusahaan akan mengalihkan utang klaim nasabah polis single premium dengan ekuitas perusahaan. Sehingga nasabah akan mengambil alih ekuitas perusahaan tersebut, lalu dijual kepada investor.
Kemudian, hasil penjualan tersebut dapat menjadi sumber pembayaran polis nasabah yang nantinya akan menjadi pemegang saham. Hal ini bertujuan untuk menjaga aset perusahaan dan nilai lisensi.
Adapun, tingkat risk-based capital (RBC) Indosurya Life tercatat minus 341,47% di kuartal I-2022, dimana nilai tersebut terus meningkat dari Desember 2021 yang tercatat minus 326,33%, melebihi aturan batas RBC OJK 120%. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More