Perbankan dan Keuangan

Kultur jadi Hambatan Utama Sukarnya Shifting Bank Konvensional ke Bank Digital

Jakarta – Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Statement ini juga berlaku untuk industri perbankan. Zaman yang berubah saat ini ke arah digitalisasi menuntut industri perbankan untuk beradaptasi mengadopsi teknologi digital. Lahirnya sejumlah bank digital yang sepenuhnya bersandar pada layanan digital pada akhirnya tak bisa dihindari.

Namun demikian, faktanya masih terdapat banyak pihak yang merasa enggan untuk mengikuti perubahan yang ada. Business Development Advisor Bursa Efek Indonesia (BEI), Poltak Hotradero, menyatakan jika salah satu unsur utama penyebab keengganan itu adalah kultur atau budaya yang telah mendarah daging di jiwa seorang bankir.

Baca juga: Konsep Bank Digital dan Efisiensi Industri Perbankan

Adanya layanan kantor fisik seperti kantor cabang sejak dulu yang telah berkontribusi bagi pengembangan karier para bankir, telah menciptakan pandangan tersendiri untuk para bankir mengenai eksistensi bank konvensional.

“Jadi kalau ada sebuah bank yang sampai sekarang ingin mengarah ke bank digital, tapi tidak bisa-bisa juga, kita perlu ingat bahwa banyak bank yang penunjang karier bankirnya itu berasal dari branch. Dari branch kecil, ke branch sedang, ke branch besar, baru ke kantor pusat. Maka, sampai kapanpun cara berpikirnya selalu cara berpikir branch atau cabang. Kultur ini yang sulit untuk didobrak, karena kultur inilah yang selama ini eksis membentuk karir banyak orang,” terang Poltak di Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2023.

Ia katakan lebih lanjut bahwa kultur demikianlah yang pada akhirnya memaksa lembaga perbankan untuk menggelontorkan banyak uang bagi pembangunan dan pengembangan kantor cabang lembaga perbankan. Padahal di zaman sekarang, kegiatan operasional bisa lebih efisien dan efektif melalui penggunaan teknologi digital.

Ia juga memberikan contoh salah satu layanan keuangan digital seperti QRIS yang bisa menjangkau banyak pihak hingga ke pelosok daerah, membuat beban biaya yang dikeluarkan lebih efisien, serta bisa menciptakan pemerataan penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih rendah di daerah pelosok karena tak adanya beban ongkos distribusi uang fisik.

Baca juga: OJK Beberkan Alasan Molornya Merger Bank Nobu dan Bank MNC

Di samping itu, ada pula hambatan dari sisi regulator yang masih kurang mengakomodir beragam kebutuhan konsumen saat ini akan layanan keuangan yang cepat, praktis, efektif, dan efisien.

“Pihak regulator memiliki kecenderungan behind the curve. Kita perlu lebih banyak encourage pihak regulator supaya regulator kita lebih berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Belum lagi ada kendala dari SDM, di mana SDM IT ini memang terbatas jumlahnya,” tambahnya.

“Lalu, ada juga prinsip stabilitas yang dianut lembaga perbankan, yang mana kadang prinsip stabilitas ini jadi hambatan buat bank untuk berubah, karena kekhawatiran akan terjadinya suatu masalah akibat inovasi yang ada,” tutupnya. (*) Steven Widjaja

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

32 mins ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

7 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

8 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

21 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

22 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

22 hours ago