Peningkatan DPK yang signifikan tersebut, utamanya didorong oleh peningkatan Giro yang mengalami pertumbuhan 36,79 persen dari Rp7,63 triliun per September 2016 menjadi Rp10,44 triliun per September 2017. Deposito juga tumbuh 51,46 persen dari Rp16,04 triliun per September 2016 menjadi Rp24,29 triliun per September 2017,
“Deposito didorong oleh pertumbuhan deposan baru baik individu maupun korporasi. Hal ini menandakan kepercayaan terhadap Bank DKI yang semakin meningkat,” ucap Kresno.
Baca juga: Bank DKI Fasilitasi e-Samsat DKI Jakarta
Adapun tabungan tercatat mengalami peningkatan sebesar 11,92 persen dari Rp5,93 triliun per September 2016 menjadi Rp6,64 triliun per September 2017. Pertumbuhan tabungan didorong oleh sejumlah inovasi Bank DKI seperti pembayaran E-Samsat, PBB dengan ATM dan aplikasi JakMobile, serta aplikasi tabungan JakOne Mobile yang memudahkan nasabah bertransaksi secara less cash dengan penerapan fitur QR (Quick Response).
“Perkembangan DPK ini, turut menopang pertumbuhan total asset Bank DKI yang mengalami kenaikan sebesar 28,36 persen dari Rp41,35 triliun per September 2016 menjadi Rp53,08 triliun per September 2017,” tandas Kresno. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More
Poin Penting KB Bank gelar GenKBiz & Star Festival 2025 di Bandung untuk mendongkrak kreativitas… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More