News Update

Kuartal II 2021, BRI Cetak Laba Rp12,54 Triliun

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, (BRI) mampu mempertahankan kinerja positif yang berkelanjutan meski di tengah pandemi. Sampai dengan akhir kuartal II 2021, BRI mampu mencatatkan laba sebesar Rp12,54 triliun atau tumbuh 22,93% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, faktor utama pendorong kinerja BRI yakni pertumbuhan kredit yang tumbuh positif dan diatas rata-rata industri perbankan nasional. Hingga akhir Juni 2021, penyaluran kredit BRI secara konsolidasian sebesar Rp929,40 triliun, tumbuh positif dibandingkan dengan penyaluran kredit BRI pada akhir kuartal II 2020 sebesar Rp 922,97 triliun.

Sunarso menambahkan, bahwa apabila dirinci lebih lanjut, kredit mikro BRI tercatat sebesar Rp366,56 triliun atau tumbuh 17% year-on-year. Pencapaian ini membuat proporsi kredit UMKM BRI merangkak naik menjadi 80,62% dibanding 78,58% pada periode yang sama tahun lalu.

“Hal ini on the track menuju komposisi kredit mikro minimal 45% di tahun 2025. Selain kredit mikro, kredit konsumer BRI juga tercatat tumbuh positif sebesar 3,54% menjadi sebesar Rp 145,94 triliun pada akhir kuartal II 2021,” jelas Sunarso pada paparan virtualnya, Kamis, 6 Agustus 2021.

Perseroan pun mampu menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) dengan baik. Tercatat NPL BRI pada akhir kuartal II tahun 2021 sebesar 3,30% dengan NPL Coverage mencapai 254,84%. Keberhasilan BRI menjaga NPL ini tak lepas dari kian landainya tren restrukturisasi kredit terdampak COVID, dimana hingga akhir Juni 2021 tercatat outstanding kredit restrukturisasi akibat Covid sebesar Rp175,16 triliun atau turun sebesar Rp56,3 triliun dari total akumulasi kredit restrukturisasi.

Dari sisi liabilities, BRI mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sebesar 2,23% yoy, atau tercatat sebesar Rp1.096,45 triliun pada akhir Juni 2021. Dana murah (CASA) masih mendominasi struktur pendanaan BRI, dimana tercatat sebesar 59,56% atau tumbuh signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 55,81%.

“Keberhasilan BRI dalam meningkatkan proporsi CASA membuat biaya dana (COF/Cost of Fund) menjadi turun, dari semula 3,54% pada akhir kuartal II 2020 menjadi 2,18% pada akhir kuartal II 2021,” imbuh Sunarso.

Pertumbuhan kredit yang positif disertai dengan membaiknya kinerja COF membuat pendapatan bunga bersih (net interest income) BRI tumbuh dengan baik. Sementara itu, rasio LDR maupun CAR di akhir Juni 2021 berada pada 84,77% dan 19,98% secara berurutan. (*)

Editor: Rezkiana Np

Evan Yulian

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

8 hours ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

9 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

9 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

10 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

11 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

11 hours ago