Perbankan

Kuartal I 2024, Laba Bersih BSI Tumbuh Double Digit Jadi Segini

Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI meraup laba bersih Rp1,71 triliun pada kuartal I-2024. Raihan laba bersih ini tumbuh 17,07 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,46 triliun.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengungkapkan kenaikan profit laba bersih BSI tersebut menunjukkan bahwa BSI mampu menjaga keberlangsungan pertumbuhannya, meskipun di tengah kondisi tantangan perekonomian global dan ketidakpastian yang memberikan tekanan bagi industri perbankan, seperti suku bunga The Fed tinggi dalam jangka waktu lama, perang Rusia dan Ukraina yang belum berakhir, serta tantangan baru kondisi geopolitik di Timur Tengah.

Lebih lanjut, ia mengatakan dari sisi aset, pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) BSI berhasil tumbuh double digit. Aset BSI mencapai Rp358 triliun atau naik 14,25 persen. Sedangkan pembiayaan menjadi Rp247 triliun, tumbuh 15,89 persen dan DPK tumbuh 10,43 persen menjadi Rp297 triliun.

Baca juga: Naik 2 Persen, BNI Raup Laba Bersih Rp5,33 Triliun di Kuartal I 2024

“Pertumbuhan kinerja keuangan BSI ini menjadi salah satu yang paling baik, di antara bank-bank lain di Indonesia,” ujarnya, dalam paparan kinerja BSI kuartal I-2024, secara virtual, Selasa, 30 April 2024.

Kemudian, current account saving account (CASA) BSI juga tumbuh 9,29 persen menjadi Rp181 triliun. Hal ini menggambarkan kualitas pertumbuhan DPK BSI baik, karena didominasi dana murah. Sejalan dengan pertumbuhan DPK, financing to deposit ratio (FDR) BSI terkerek naik 1,32 persen menjadi 83,05 persen.

Kualitas pembiayaan BSI juga baik, tercermin dari non performing financing (NPF) gross turun dari 2,08 persen pada kuartal-I 2023 menjadi 2,1 persen pada kuartal-I 2024.

“Angka (NPF) ini juga salah satu yang terendah di market saat ini,” kata Hery.

Baca juga: BTPN Syariah Catatkan Laba Bersih Rp263,66 Miliar di Kuartal I 2024

Dari sisi profitabilitas, return of asset (ROA) BSI mencatakan rekor terbaik dalam tiga tahun terakhir, naik dari 2,35 persen per Maret 2023 menjadi 2,51 persen per Maret 2024. Return of equity (ROE) juga tercatat meningkat 1,42 persen, menjadi 18,30 persen.

Sementara, fee based income BSI tumbuh 25,33 persen menyentuh Rp1.228,00 triliun seiring dengan BSI yang semakin efisien dengan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional/BOPO turun 2,33 persen dari 71,27 persen menjadi 68,94 persen. (*) Ayu Utami

Galih Pratama

Recent Posts

Tinggal Tap, QRIS NFC Bakal Meluncur di Kuartal I-2024

Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis NFC (Near Field Communication)… Read More

27 mins ago

Diduga Kena Serangan Ransomware, BRI Pastikan Data dan Dana Nasabah Aman

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More

1 hour ago

Emiten Ritel MR.DIY Bidik Pembukaan 1.000 Toko Baru Tahun Depan

Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau emiten ritel Mr.DIY, menyatakan bahwa raihan… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Merah ke Level 6.991, Ini Biang Keroknya

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis, 19… Read More

3 hours ago

Hore! Mulai 21 Desember, BI FAST Mendukung Transaksi hingga 500 Rekening Sekaligus

Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan memperluas layanan BI FAST dengan menghadirkan fitur transaksi kolektif (bulk… Read More

3 hours ago

Harga Saham MDIY Terjun Bebas usai Pencatatan Perdana di BEI

Jakarta – Harga saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) anjlok 24,24 persen atau terkena… Read More

4 hours ago