Perbankan

Kuartal I-2023, BSI Salurkan Pembiayaan Korporasi Rp58,1 Triliun

Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) terus meningkatkan pembiayaan di sektor wholesale. Ini dilakukan sebagai upaya mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Hingga Maret 2023, pembiayaan korporasi BSI mencapai Rp58,1 triliun, atau tumbuh 17,3% secara year on year.

Direktur Whosale Transaction Banking BSI Zaidan Novari mengatakan, pembiayaan didominasi sektor konstruksi dan infrastruktur, sektor ketenagalistrikan, sektor manufaktur, sektor agrobased hingga sektor jasa kesehatan.

Zaidan optimis pembiayaan wholesale BSI akan terus tumbuh seiring dengan semakin diminatinya skema pembiayaan syariah oleh korporasi.

“Pembiayaan korporasi dengan skema syariah semakin diminati oleh segmen korporasi dan mampu bersaing di industri, dengan skema pembiayaan yang fleksibel sesuai kebutuhan nasabah, bagi hasil yang kompetitif, serta pembiayaan yang sesuai dengan prinsip ekonomi syariah,” kata Zaidan dikutip, Kamis, 1 Mei 2023.

Guna meningkatkan pembiayaan di sektor wholesale, pada Rabu (31/5), BSI menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) terkait perjanjian line facility pembiayaan modal kerja untuk korporasi.

BSI menyalurkan pembiayaan senilai Rp1,25 triliun kepada SMI yang akan digunakan untuk proyek infrastruktur dengan skema syariah. Proyek itu di antaranya untuk infrastruktur jalan, infrastruktur ketenagalistrikan, hingga infrastruktur sosial dan jasa lainnya.

Langkah ini sejalan dengan pesan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo untuk BSI. Dalam Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023, dia menyebut salah satu praktik keuangan syariah yang perlu dipacu BSI untuk mendongkrak ekonomi nasional adalah pembiayaan segmen wholesale, khususnya di sektor riil.

Pria yang akrab disapa Tiko ini melanjutkan, pembiayaan wholesale dengan skema syariah masih jarang dilakukan di Indonesia. Padahal skema ini sudah umum terjadi di negara-negara lainnya seperti di Inggris, Uni Emirat Arab ataupun Malaysia.

“Kita ingin melakukan sosialisasi bahwa struktur syariah itu sebenarnya yang paling tepat untuk pembiayaan-pembiayaan infrastruktur atau pembiayaan jangka panjang pemerintah, seperti BUMN. Contohnya jalan tol, perkeretaapian, pembangkit listrik itu sebenarnya paling cocok di BSI, dengan struktur syariah,” ujar Tiko.(*)

Galih Pratama

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

2 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

16 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

22 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

23 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

24 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

1 day ago