Sepanjang kuartal I-2017, rupiah terapresiasi 1,09 persen (year to date/ytd) menjadi Rp13.326 per dolar AS. Terapresiasinya rupiah ini ditopang stabilitas makroekonomi yang terjaga dan persepsi positif terhadap prospek perekonomian Indonesia serta risiko global yang berkurang.
“Ke depan, Bank Indonesia akan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi untuk mendorong nilai tukar sesuai dengan nilai fundamentalnya dengan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar,” ucap Tirta.
Baca juga: Investasi dan Ekspor Dorong Ekonomi RI Tumbuh 5,1%
Menurutnya, persepsi positif terhadap prospek perekonomian Indonesia ini, tercermin dari kondisi neraca perdagangan barang Indonesia yang kembali mencatatkan surplus sebesar US$1,23 miliar pada Maret 2017, yang terutama didukung oleh surplus neraca perdagangan nonmigas.
“Perkembangan surplus neraca perdagangan barang Indonesia kuartal I 2017 mencapai US$3,93 miliar, lebih dari dua kali surplus pada periode yang sama tahun 2016 yang sebesar US$1,66 miliar,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More