Jakarta–PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyalurkan kredit sebesar Rp656,2 triliun pada kuartal I-2017. Angka tersebut mengalami pertumbuhan 14,2 persen bila dibandingkan dengan penyaluran kredit tahun lalu di periode yang sama yakni Rp574,7 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo merincikan, untuk kredit ke sektor produktif tercatat tumbuh 13 persen menjadi Rp497,8 triliun pada kuartal satu, di mana kredit investasi tumbuh 15 persen dan kredit modal kerja tumbuh 11,9 persen. Di sisi lain, penyaluran kredit sektor infrastruktur sebesar Rp202,8 triliun atau tumbuh 28 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Adapun penyaluran kredit ke sektor infrastruktur, kata dia, di antaranya untuk pembiayaan jalan raya dan tol sebesar Rp19,5 triliun, transportasi sebesar Rp52,2 triliun, tenaga listrik Rp45,5 triliun, migas dan energi terbarukan sebesar Rp32,4 triliun, konstruksi sebesar Rp22,2 triliun, dan telematika sebesar Rp15,2 triliun.
“Melalui penguatan fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri ingin mempertegas peranan sebagai agen pembangunan yang ingin berkontribusi maksimal dalam merealisasikan program-program strategis pemerintah,” ujarnya di Jakarta, Selasa, 25 April 2017.
Sedangkan untuk meningkatkan peranan sektor UMKM, Bank Mandiri telah memberikan pembiayaan sebesar Rp78,2 triliun, atau naik 4,8 persen secara tahunan pada periode Januari-Maret 2017. Bank Mandiri juga secara konsisten telah terlibat dalam penyaluran program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi UMKM dengan nilai total portofolio per akhir Maret 2017 sebesar Rp38,3 triliun kepada lebih dari 826 ribu nasabah.
“Khusus pada tiga bulan pertama tahun ini, KUR yang telah dikucurkan perseroan sebesar Rp3,3 triliun atau 25,2 persen dari target Rp13 triliun sepanjang 2017,” ucap Kartika.
Sejalan dengan strategi bisnis perseroan, pihaknya juga akan mendorong ekspansi Bank Mandiri melalui pembiayaan di segmen korporasi dan konsumer yang pada akhir kuartal satu masing-masing telah tumbuh 26,8 persen dan 18,8 persen dibandingkan tahun lalu atau menjadi Rp234,7 triliun dan Rp87,2 triliun.
Dia menambahkan, ekspansi kredit korporasi Bank Mandiri terutama didorong oleh keterlibatan perseroan di sejumlah proyek infrastruktur, sedangkan kontributor ekspansi kredit konsumer Bank Mandiri berasal dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang mencapai Rp30,2 triliun, dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) sebesar Rp22,6 triliun. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More