Jakarta–Kondisi perekonomian global maupun domestik yang masih belum menguntungkan membuat rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) ikut meningkat. Hal ini tercermin pada NPL BCA yang tercatat 1,5 persen di Semester I-2017, atau meningkat dibandingkan Semester I-2016 yakni 1,4 persen (gross).
Di sisi lain, perseroan juga pesimis NPL bakal membaik di akhir tahun ini. Direktur BCA Rudy Susanto mengatakan, di akhir 2017 ini BCA menargetkan NPL di kisaran 1,5 persen hingga 2 persen. Meningkat bila dibandingkan dengan akhir tahun lalu yakni 1,3 persen (gross).
“Untuk NPL kalau bisa kita jaga serendah mungkin, 1,5 persen sampai 2 persen akhir tahun. Sampai Juni 2017 ini NPL kita di posisi 1,5 persen,” ujarnya di Jakarta, Kamis, 27 Juli 2017.
Di tempat yang sama Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menambahkan, pihaknya terus menjaga kredit bermasalahnya di bawah arahan regulator. Menurutnya, NPL 1,5 persen di Semester I-2017 tersebut masih dalam batasan toleransi risiko yang dapat diterima cadangan kredit yang tercatat sebesar Rp12,5 triliun. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta – Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump memenangkan Pemilu Amerika Serikat (AS) 2024.… Read More
Jakarta - Limbah cangkang atau kulit rajungan yang selama ini dianggap tak bernilai kini berpotensi mendatangkan manfaat… Read More
Jakarta – Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara mengatakan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan informasi terkini terkait dengan empat asuransi bermasalah, yakni… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan bakal meresmikan badan pengelola (BP) investasi, Daya Anagata Nusantara… Read More
Flores Timur - Bank Mandiri bergerak cepat menyalurkan bantuan kepada masyarakat Kabupaten Flores Timur yang… Read More