Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN telah menghasilkan manfaat ekonomi senilai USD38,2 miliar yang masuk dalam 93 proyek.
“Ini konkret menghasilkan 93 proyek senilai USD38,2 miliar. Ini adalah kerja sama konkret yang bermanfaat untuk rakyat,” kata Jokowi dalam Konferensi Pers KTT ke-43 ASEAN, dikutip, Jumat 8 September 2023.
Baca juga: Jokowi Beberkan Hasil Kesepakatan KTT ASEAN 2023
Jokowi menjelaskan, ada beragam keputusan yang sudah dihasilkan dari pertemuan KTT ke-43 ASEAN ini. Termasuk deklarasi EAS Leaders’ Joint Statement mengenai epicentrum of growth.
Kemudian pengembangan ekosistem EV baterai, dan percepatan pelaksanaan Regional Cross Border Payment dan Local Currency Transaction.
Selain itu, Jokowi menilai ASEAN memiliki potensi bersar untuk pertumbuhan ekonomi, dikarenakan perekonomian ASEAN berada di atas rata-rata ekonomi dunia.
Baca juga: Jokowi Resmi Tutup KTT ASEAN ke 43, Serahkan Tongkat Keketuaan ke Laos
“Karena di tengah rivalitas dan ketegangan geopolitik, dunia ini butuh poros agar tetap berputar pada jalurnya, dan ASEAN punya potensi besar. Bonus demografi juga ada. Stabilitas politik juga terjaga,” jelasnya.
Untuk itu, Dia melihat, ini menjadi tugas Keketuaan Indonesia bersama negara anggota ASEAN untuk memastikan bahwa kapal ASEAN harus terus berlayar. (*)
Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More
Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More
Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More
Jakarta - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan pemerintah tengah membahas revisi Peraturan… Read More