News Update

KSSK: Stabilitas Keuangan Terjaga, Bank Hadapi Credit Crunch

Jakarta – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memandang kondisi stabilitas sistem keuangan nasional pada kuartal IV-2020 masih berada dalam kondisi normal dan stabil. Meski begitu, KSSK masih terus mengantisipasi adanya fenomena “credit crunch” atau keengganan perbankan menyalurkan kredit.

“Stabilitas sistem keuangan berada dalam kondisi normal di tengah perekonomian yang membaik. Sinergi kebijakan antar-otoritas melalui langkah-langkah dan bersifat luar biasa untuk mengatasi pandemi telah mampu mendorong perbaikan ekonomi secara bertahap dengan stabilitas tetap terjaga,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada konferensi pers secara virtual, Senin 1 Febuari 2021.

Sri Mulyani menambahkan, KSSK sedang merumuskan kebijakan guna mendorong penyaluran kredit perbankan. Dirinya mengatakan, pihaknya telah melakukan pemetaan dan berdiskusi bersama 25 asosiasi dunia usaha yang mewakili 20 sektor usaha guna membahas analisa penjaminan pembiayaan kedepan.

“Untuk biayai dunai usaha kita butuh sektor  keuangan yang pulih memberikan pembiayan. Karena ini kunci percepatan pemulihan ekonomi kita harus mampu mengatasi fenomena credit crunch,” ucap Sri Mulyani.

Sebagai informasi saja, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan pertumbuhan kredit perbankan masih terkontraksi cukup dalam di level -2,41% (yoy) di sepanjang tahun 2020. Sementara untuk profil risiko perbankan dinilai masih terkendali dengan rasio NPL gross pada level 3,06% atau lebih tinggi bila dibandingkan tahun 2019 sebesar 2,53% atau net 0,98% lebih rendah dari 2019 di level 1,19%.

Sementara itu, stabilitas sistem keuangan yang terjaga didukung oleh permodalan yang cukup tinggi, yaitu CAR sebesar 23,78% atau naik tipis dibandingkan 2019 di level 23,31%. Sejalan dengan itu, likuiditas perbankan masih cukup memadai (ample) ditandai oleh alat likuid perbankan yang terus meningkat mencapai sebesar Rp2.111 triliun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp1.251 triliun, sementara pertumbuhan Dana Pihak Ketiga juga masih tumbuh sebesar 11,11% yoy. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

6 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

7 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

10 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

10 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

11 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

13 hours ago