News Update

KSSK Sebut Permasalahan Jiwasraya CS Tak Berdampak Sistemik

Jakarta – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memandang permasalahan gagal bayar dan potensi kerugian yang dialami oleh industri jasa keuangan khususnya perasuransian seperti Asuransi Jiwasraya tidak berdampak sistemik terhadap stabilitas sistem keuangan nasional.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers KSSK mengatakan, dalam pengambilan keputusan terhadap perusahaan yang berdampak sistemik KSSK mengacu pada Undang-Undang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK) yang telah disahkan pada 2016 lalu.

“UU No 29 tahun 2016 didefisinikan, krisis sistem keuangan (bermula dari) gagal menjalankan fungsi dan peranannya yant sangat efektif dan efisien. Itu ciri-ciri ditunjukan dengan memburuknya berbagai indikator ekonomi dan keuangan. Dan lembaga jasa keuangan spesifik memang ditujukan kepada bank,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu 22 Januari 2020.

Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan, bank yang akan berdampak sistemik diukur dari segi aset, modal, jaringan dan besarnya teransaksi sehingga dapat mempengaruhi industri jasa keuangan yang lain dan merembet ke stabilitas ekonomi negara.

“Bank sistemik karena diklarifikasi dari sisi ukuran aset, modal dan kewajiban, luas jaringan, kompleksitas transaksi dan keterkaitan dengan sektor keuangan lain. Dan apabila dia gagal dia dapat mengakibatkan keseluruhan sistem perbankan dan jasa keuangan teracman gagal,” jelas Sri Mulyani.

Saat ini pihaknya bersama pemerintah juga akan terus meningkatkan kinerja dan pengawasan terhadap seluruh sektor jasa keuangan agar tidak terjadi hal yang merugikan masyarakat.

Sebagai informasi saja, saat ini beberapa
permasalahan masih terjadi dengan industri jasa keuangan. Komisi XI mencatat terdapat 5 Perusahaan yang bermasalah yakni PT Asuransi Jiwasraya (Persero), AJB Bumiputera 1912, PT Asabri (Persero), PT Taspen (Persero) dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

21 mins ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

53 mins ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

20 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

20 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

20 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

22 hours ago