Moneter dan Fiskal

KSSK Pastikan Dorong Pemulihan Ekonomi RI di Tengah Tantangan Global

Jakarta – Komite Stabilitas Keuangan (KKSK) menegaskan akan terus mendorong pemulihan ekonomi nasional di tengah tekanan eksternal yang meningkat salah satunya akibat perang antara Rusia dan Ukraina. Meski demikian, KSSK memastikan, bahwa stabilitas keuangan Indonesia saat ini dalam kondisi normal, dan akan terus mewaspadai dampak tersebut.

“Pemulihan ekonomi Indonesia tetap terjaga terutama semakin baiknya penanganan Covid-19 dan diikuti oleh pelonggaran PPKM yang mendorong kegiatan perekonomian di dalam negeri. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan kuat didukung oleh konsumsi masyarakat, investasi, serta dukungan belanja pemerintah. Kinerja ekspor yang dalam hal ini mengalami peningkatan signifikan namun akan terus diwaspadai dengan adanya perkembangan dan pertumbuhan ekonomi global yang terancam akibat terjadinya perang di Ukraina,” ujar Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati, 13 April 2022.

Menurut Sri Mulyani, hingga Maret 2022 perekonomian Indonesia tercatat baik yang tercermin dari indeks keyakinan konsumen, penjualan eceran, penjualan kendaraan bermotor, konsumsi semen dan listrik. Selain itu, surplus neraca perdagangan pada Februari 2022 juga meningkat mencapai US$3,83 miliar, dengan didukung oleh kenaikan surplus neraca perdagangan non migas terutama meningkatnya harga-harga komoditas global.

Di sisi lain, lanjut dia, pemerintah saat ini terus menghitung keseluruhan kebutuhan anggaran, yaitu untuk menjaga pemulihan ekonomi yang telah terealisasi dari sektor kesehatan terutama dari tagihan perawatan Covid-19 tahun 2021, dari sektor perlindungan masyarakat untuk mendukung kelompok rentan seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Program Prakerja, BLT Desa dan BLT Pedagang Kaki Lima dan Nelayan.

“Menyangkut mengenai bagaimana proyeksi ekonomi dan APBN untuk tetap menjaga Kesehatan, daya beli masyarakat, terutama akibat kenaikan harga-harga yang terjadi secara global, mendukung pemulihan ekonomi, dan mendukung APBN tetap dijaga kesehatannya,” papar Sri Mulyani.

Sementara itu, realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk penguatan pemulihan ekonomi telah tersalurkan sebesar Rp600 miliar, dari pagu anggaran sebesar Rp178,32 triliun. Realisasi ini digunakan untuk mendukung program pemulihan pariwisata meningkatkan ketahanan pangan, membantu UMKM serta insentif perpajakan.

Di sisi lain, KSSK mengaku akan melakukan adjustment dari jumlah penerbitan tenor dari Surat Berharga yang akan diterbitkan serta waktu penerbitannya dan komposisi mata uang dengan melakukan kalibrasi serta melihat berbagai situasi yang dihadapi ke depannya. (*) Irawati

 

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

43 mins ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

48 mins ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

3 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

3 hours ago

Harga Emas Antam Stagnan, Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 23 Desember… Read More

3 hours ago

Transaksi QRIS Kena PPN 12 Persen, Begini Penjelasan DJP

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) buka suara terkait dengan transaksi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS)… Read More

3 hours ago