News Update

KSSK: Kondisi Stabilitas Keuangan di Triwulan II-2020 masih Waspada

Jakarta – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengaku masih terus mewaspadai stabilitas sistem keuangan pada kuartal II-2020. Terlebih, pertumbuhan ekonomi RI pada triwulan I-2020 telah turun menjadi 2,79% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya di 5,07%.

Ketua KSSK Sri Mulyani mengungkapkan, status stabilitas sistem keuangan pada akhir Maret hingga April 2020 saja sudah berada dalam kondisi waspada. Hal itu terlihat dari seluruh indikator, seperti pergerakan rupiah yang volatile, hingga gejolak di pasar saham.

“Kita sebutkan dalam tingkatan yang waspada. Dari hampir semua indikator yang ada di dalam masing-masing KSSK,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pres virtual KSSK, di Jakarta, Senin 11 Mei 2020.

Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi RI sepanjang 2020 diperkirakan akan lebih lambat dari tahun sebelumnya akibat dampak COVID-19. Ekspor 2020 diprakirakan menurun akibat melambatnya permintaan dunia, terganggunya rantai penawaran global, serta rendahnya harga komoditas global.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat diprakirakan terutama terjadi pada triwulan II dan triwulan III-2020 sejalan dengan prospek kontraksi ekonomi global dan juga dampak ekonomi dari upaya pencegahan peyebaran COVID-19. Namun, perekonomian diprakirakan kembali membaik mulai triwulan IV 2020 dan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 diprakirakan dapat menuju 2,3% dan akan meningkat lebih tinggi pada tahun 2021.

“Meski dampak dari Covid sendiri baru akan kita lihat, risiko semakin membesar untuk perekonomian kita itu di Triwulan II ini. Maka kita juga tetap meningkatkan kewaspadaan kita,” tandas Sri Mulyani.

Selain dipengaruhi prospek perbaikan ekonomi global, menurutnya pemulihan ekonomi nasional juga didorong berbagai kebijakan yang ditempuh Pemerintah, Bank Indonesia, dan otoritas terkait. “Asesmen atas berbagai indikator tersebut masih menunjukkan adanya risiko yang sangat tinggi mengingat penyebaran COVID-19 masih eskalatif baik di global maupun domestik,” tukasnya.

Dirinya menyebut, konsistensi dan kerja sama seluruh komponen bangsa menjadi faktor penting keberhasilan penanganan krisis kesehatan. Kedepan KSSK akan terus melakukan koordinasi dan langkah-langkah yang ekstensif dan sinergis di bidang ekonomi dan sektor keuangan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta dalam upaya pemulihan ekonomi nasional dari dampak COVID-19. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

10 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

11 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

14 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

14 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

15 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

17 hours ago