News Update

KSSK: Kewaspadaan Harus Ditingkatkan

Jakarta – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memandang perekonomian Indonesia pada kuartal II-2020 telah mengalami tekanan akibat pandemi covid-19 sehingga mengalami kontraksi hingga minus 5,32%. Oleh karena itu, kewaspadaan perlu ditingkatkan bagi seluruh pemangku kebijakan maupun pelaku ekonomi.

Demikian hal tersebut disampaikan oleh Ketua KSSK Sri Mulyani dalam konfrensi pers virtual yang juga dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisnoner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah, di Jakarta, Rabu, 5 Agustus 2020.

“Kondisi pandemi sangat pengaruhi ekonomi dan stabilitas sistem keuangan. KSSK melihat, stabilitas sistem keuangan pada kuartal kedua tahun 2020 yakni periode April Mei Juni adalah dalam kondisi normal meskipun kewaspadaan terus ditingkatkan,” kata Sri Mulyani.

Menurutnya, penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah mengganggu kondisi perekonomian pada periode April-Mei sehingga terjadi kontraksi secara sangat dalam. Hal serupa juga terjadi di berbagai negara yang menerapkan lockdown sehingga ekonominya juga terkontraksi.

Meskipun begitu, Sri Mulyani menilai beberapa indikator perekonomian nasional masih menunjukan stabilitas sistem keuangan yang baik meski dampak penyebaran kasus masih harus diantisipasi. Untuk itu, otoritas fiskal dan moneter menerapkan langkah-langkah kebijakan dengan memperhatikan dinamika ekonomi dan dampak terhadap stabilitas sistem keuangan.

“Langkah yang dilakukan oleh otoritas fiskal moneter dan dari sisi sektor keuangan oleh OJK dan LPS terus menerus memperhatikan dinamika ekonomi tersebut. Dan potensi dampaknya ke stabiltias sistem keuangan kita,” ucap Sri Mulyani.

Ke depan, lanjut dia, KSSK terus mencermati dan menganalisa data yang ada terhadap perkembangan ekonomi nasional. Sri Mulyani juga mengaku akan mengambil langkah strategis dalam stimulus kedepan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Laba BRK Syariah Kuartal III 2025 Tumbuh 3,46 Persen, Ini Penopangnya

Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More

50 mins ago

BCA Siapkan Rp42,1 Triliun Uang Tunai untuk Nataru 2025/2026

Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More

1 hour ago

Aliran Modal Asing Keluar RI Rp0,13 Triliun di Pertengahan Desember 2025

Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More

1 hour ago

Bank Muamalat Catat Kenaikan Double Digit pada Pembiayaan Multiguna iB Hijrah

Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More

2 hours ago

Bank Mega dan Metro Hadirkan Season of Elegance Fashion Show, Diskon hingga 70 Persen

Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More

3 hours ago

Dana Indonesia Luncurkan AI Enablement Playbook, Dorong Kesiapan Industri Adopsi AI

Poin Penting Dana Indonesia meluncurkan AI Enablement Playbook untuk memandu industri menilai dan meningkatkan kesiapan… Read More

4 hours ago