Jakarta – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terus memperluas jaringan di pasar modal dengan menambah jumlah Bank Administrator RDN (Rekening Dana Nasabah). Seluruh bank Administrator RDN diwajibkan untuk mengintegrasikan Fasilitas AKSes dengan layanan perbankan yang ada, khususnya layanan e-channel
Hingga kini, jumlah Bank Administrator RDN yang bekerjasama dengan KSEI telah berjumlah 14 bank. Di tahun 2016 terdapat 3 bank yang baru bergabung sebagai Bank Administrator RDN yakni Bank Nobu, BTPN dan Panin Bank. Kemudian pada 2017 Bank BTN dan OCBC NISP juga sudah mulai bergabung
Dengan jumlah 14 Bank Administrator RDN, maka KSEI berpotensi lebih dari 91.000 jaringan ATM dan 19.454 kantor cabang yang tersebar hingga pelosok Indonesia. Diharapkan dengan semakin luasnya jaringan pasar modal melalui kerjasama dengan perbankan, maka akses investor maupun calon investor ke pasar modal akan semakin mudah.
Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi memaparkan, Hingga akhir 2016, jumlah Single Investor Identification (SID) investor Reksa Dana yang tercatat di dalam S-INVEST mencapai 444.946 SID dan 632.825 Rekening, dengan nilai dana kelolaan Rp349,75 triliun dan frekuensi subscription dan redemption sebesar 1.214.968 kali. Dengan implementasi S-INVEST total SID di Pasar Modal Indonesia menjadi 894.116 per akhir 2016.
Penunjukan KSEI sebagai Single Investor Identification generator untuk investor pemilik Surat Berharga dan Surat Berharga Negara lain yang diterbitkan Bank Indonesia semakin melengkapi konsolidasi data SID yang tercatat di KSEI.Total SID SBN tahun 2016 adalah 105.690.
“KSEI senantiasa mendukung pengembangan pasar modal di Indonesia melalui berbagai rencana strategis dan pengembangan infrastruktur. Tahun lalu, KSEI berhasil mewujudkan sistem terpadu untuk industri Reksa Dana melalui implementasi S-INVEST,” ucapnya.
Dukungan atas pengembangan pasar modal juga ditunjukkan KSEI melalui percepatan pembukaan rekening Efek yang dapat dipangkas dari beberapa hari menjadi kurang dari 30 menit saja. Hal tersebut berkat inisiasi KSEI dalam mengukuhkan kerjasama antara 100 pelaku industri pasar modal dengan Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia untuk memanfaatkan data kependudukan.
Friderica mengatakan, KSEI terus berupaya menjadi Financial Hub dengan menyediakan berbagai fasilitas yang dapat mengintegrasikan beberapa aktivitas di pasar modal, diantaranya pemantauan investasi, pengiriman instruksi kepada Perusahaan Efek sekaligus subcription/redemption Reksa Dana dan sebagainya. Untuk mewujudkan hal tersebut, telah dilakukan tahap awal berupa kerjasama integrasi Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) dengan perbankan.
“Sebelumnya Fasilitas AKSes hanya dapat digunakan untuk pemantauan mutasi dan portofolio investor secara online dan real time melalui web browser. Saat ini Fasilitas AKSes sudah dapat dilihat melalui ATM dan internet banking, serta digunakan untuk menyampaikan instruksi penarikan dana nasabah, dan akan terus dikembangkan untuk fitur-fitur lainnya,” ujar Friderica. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More