Jakarta – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bakal menerapkan electronic proxy (e-proxy) tahun depan. Platform itu memudahkan investor berpartisipasi dalam hajatan rapat umum pemegang saham (RUPS). Terutama kala investor harus menghadiri RUPS dalam waktu bersamaan.
KSEI telah menunjuk Merkezi Kayit Kurulusu, lembaga Kustodian sentral Turki sebagai pengembang platform tersebut. E-proxy merupakan tahap awal pengembangan electronic voting (e-voting) platform.
“E-proxy dan e-voting penting karena kondisi geografis berbentuk kepulauan. Nah, platform ini menjadi solusi bagi investor kala tidak bisa menghadiri agenda secara bersamaan,” kata Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi, di Jakarta, Rabu, 27 Desember 2017.
Selain itu, KSEI juga bakal mengaplikasikan sistem penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek secara pemindahbukuan, berlabel The Central Depository and Book Entry Settlement System next generation (C-BEST Next-G).
Selain itu juga ada pembaharuan fasilitas acuan kepemilikan sekuritas (AKSes KSEI bagi investor. “Itu penting supaya semakin mudah diakses, pengawasan terintegrasi, penyederhanaan pembukaan rekening dan infrastruktur tabungan perumahan rakyat (Tapera,” imbuhnya.
Untuk memperluas jaringan pasar modal, KSEI telah menambah jumlah bank rekening dana nasabah (RDN) menjadi 14 bank. Itu semua untuk mendongkrak jumlah nasabah. Di mana, per 20 Desember 2017, jumlah investor tercatat 1,12 juta alias meningkat 25,24 persen dibanding November 2016. Angka itu meliputi investor saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN) dan efek lain.
Total aset tumbuh 19,33 persen menjadi Rp 4.269,04 triliun. Investor lokal mengapling 54,59 persen. Itu menunjukkan investor domestik semakin berpengaruh. Investor lokal mayoritas 59,3 persen kaki-laki, usia 21-30 tahun (26,24 persen), berstatus swasta dan pendidikan S1 51,21 persen. (*)
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerapkan aturan baru bagi peminjam dana pinjol (pinjaman online)… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyiapkan modul kurikulum belajar saham bagi pelajar setingkat Sekolah Dasar… Read More
Jakarta - Hingga akhir Desember 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat setidaknya ada 20 bank… Read More
Jakarta - Penyelenggaraan inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) terus bertumbuh. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan… Read More
Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyayangkan keputusan PSSI memberhentikan… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pertumbuhan signifikan pada aset industri dana pensiun hingga… Read More