SVP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari. (Foto: M. Ibrahim)
Jakarta – Platform penyedia layanan paylater, PT Kredivo Finance Indonesia (Kredivo), menargetkan ekspansi bisnis ke Thailand dan Filipina rampung pada akhir 2025.
Sebelumnya, Kredivo sendiri telah lebih dulu menancapkan taringnya di pasar paylater Vietnam pada 2021 sebagai bagian dari upaya memperluas pangsa pasar di kawasan Asia Tenggara.
Kala itu, ekspansi Kredivo ke Vietnam dilakukan melalui skema joint venture bersama Phoenix Holding, menyusul pengumuman rencana perusahaan untuk menjadi entitas publik.
Baca juga : Anak Muda Dominasi Kredit Macet, Kredivo Tingkatkan Manajemen Risiko
Phoenix Holding sendiri merupakan pionir perusahaan investasi di Vietnam yang memiliki portofolio terdiversifikasi di sektor konsumen, layanan keuangan, ritel, dan teknologi.
“Semoga tahun ini kita bisa hadir di Thailand dan Filipina,” kata SVP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari, di Jakarta, Rabu, 16 April 2025.
Indina tidak menampik bahwa Kredivo menghadapi sejumlah tantangan dalam merambah pasar paylater di kedua negara tersebut.
Baca juga : Paylater Kredivo Naik 10 Persen di Ramadan 2025, Pulsa hingga Gadget Paling Laris
Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa model bisnis yang diterapkan sesuai dengan regulasi masing-masing negara.
“Setiap negara itu punya karakteristik masing-masing. Di Thailand misalnya, hanya memperbolehkan margin-nya tipis. Jadi kita harus mengakses ulang. Bukan hanya copy yang ada di Indonesia. Mungkin ini salah satu challenge-nya,” bebernya.
Termasuk juga di Filipina. Ia menyebut, potensi bisnis paylater di sana juga besar seperti di Tanah Air. Hanya saja, market size-nya jauh lebih kecil.
“Potensi e-commerce nya tinggi. Di Filipina, pemain P2P nya sudah sangat banyak. Berarti kan demand-nya besar,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More