PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) /Infobanknews.
Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) membukukan laba bersih Rp930,06 miliar per September 2024. Pencapaian itu menurun 15,04 persen year on year (yoy) ketimbang Rp1,09 triliun di periode sama tahun lalu.
Padahal, dari sisi intermediasi, emiten bank berkode saham BJTM ini berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp62,19 triliun, atau meningkat 20,13 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Sementara, dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp87,50 triliun, meningkat tipis 3,93 persen dibandingkan Rp84,19 triliun pada September 2023.
Baca juga: Bank Jatim Masuk Jajaran Top 20 Financial Institutions Awards 2024
Bisnis yang tumbuh positif berimbas pada kenaikan pendapatan bunga sebesar 9,47 persen. Sedangkan beban bunga meningkat 8,24 persen dari Rp1,70 triliun menjadi Rp1,84 triliun.
Alhasil, pendapatan bunga bersih BJTM pun tumbuh 7,08 persen dari Rp3,57 triliun menjadi Rp3,95 triliun.
Mengacu pada laporan keuangan yang dipublikasi, 30 Oktober 2024, penurunan laba yang dibukukan Bank Jatim disebabkan oleh kenaikan beban.
Baca juga: Bank Jatim Bukukan Laba Bersih Rp620,86 Miliar di Semester I 2024
Beberapa pos beban yang mengalami kenaikan signifikan antara lain beban tenaga kerja yang mencapai Rp1,41 triliun, atau meningkat 27,03 persen secara tahunan.
Lalu beban lainnya yang juga melonjak dari Rp1,10 trilun menjadi Rp1,15 triliun.
BJTM juga tercatat menyisihkan cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit dan pembiayaan syariah, sebesar Rp1,63 triliun, atau meningkat 25,38 persen dari Rp1,30 trliun di periode sama tahun lalu.
Baca juga: Mantap Ber-KUB, Bank Jatim dan Bank NTB Syariah Teken Perjanjian Pemegang Saham
Kualitas aset Bank Jatim memang sedikit mengalami penurunan. Rasio kredit bermasalah (NPL) gross tercatat sebesar 2,97 persen, naik dibandingkan posisi September 2024 yang ada di level 2,74 persen. (*) Ari Astriawan
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More