Perbankan

Kredit Tumbuh Double Digit, Bank Sulteng Kantongi Laba Rp242,23 Miliar di 2024

Jakarta – PT Bank BPD Sulawesi Tengah (Bank Sulteng) berhasil membukukan kinerja positif sepanjang 2024. Fungsi intermediasi yang terdiri dari kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) mampu tumbuh double digit.

Mengutip laporan keuangan perseroan, 19 Maret 2025, penyaluran kredit yang dipimpin Ramiyatie sebagai direktur utama ini tumbuh 18,60 persen secara year on year (yoy) dari Rp7,07 triliun menjadi Rp8,38 triliun. Penyaluran kredit yang impresif ini juga dibarengi dengan non-performing loan (NPL) 2,71 persen.

Realisasi kredit ini tumbuh di atas rata-rata industri perbankan nasional yang berada di level 10,39 persen. 

Baca juga: Industri Lewat! Laba BRK Syariah Tumbuh 19,59 Persen di 2024, Jadi Rp339,37 Miliar

Adapun Dana pihak ketiga (DPK) Bank Sulteng juga tumbuh 28,17 persen (yoy) menjadi Rp9,26 triliun. Simpanan giro bank mencatat pertumbuhan yang paling pesat, yakni sebesar 34,01 persen (yoy) menjadi Rp2,78 triliun.

Simpanan berjangka atau deposito Bank Sulteng juga mengalami kenaikan sebesar 32,41 persen (yoy) dari Rp3,26 triliun menjadi Rp4,32 triliun. Dengan demikian, komposisi dana murah (CASA) terhadap total DPK berada di level 53,36 persen.

Dari sisi aset, Bank Sulteng mencatatakan total aset Rp12,92 triliun atau tumbuh 6,95 persen (yoy). Dengan demikian, Bank Sulteng menutup akhir tahun 2024 dengan perolehan laba bersih Rp242,23 miliar.

Meski demikian, raihan laba bersih Bank Sulteng masih tertekan. Pada Desember 2024, laba bersih perseroan terkontraksi 5,9 persen menjadi Rp257,57 miliar. Menurunnya laba bersih tersebur disebabkan karena membengkaknya beban operasional bank sebesar 12,33 persen menjadi minus Rp318,34 miliar.

Pendapatan operasional juga menyusut 5,02 persen, berada di nominal Rp318,34 miliar. Ini semua akhirnya berdampak kepada rasio Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) yang menyentuh 73,48 persen.

Padahal, Bank Sulteng mencatat pertumbuhan di pendapatan bunga bersih sebesar Rp677,58 miliar, atau tumbuh 9,54 persen. Bahkan, pendapatan non operasional bank juga melonjak 85,98 persen dari Rp1,25 miliar menjadi Rp2,32 miliar.

Baca juga: Kredit Tumbuh di Atas Industri, Bank Jatim Kantongi Laba Rp1,28 Triliun di 2024

Rasio keuangan bank juga positif. Return of equity (ROE) dan return of asset (ROA) masing-masing berada di persentase 17,36 persen dan 2,64 persen. Capital adequacy rtio (CAR) juga menyentuh 23,11 persen.

Posisi net interest margin (NIM) belum berubah dari 2023, yakni sebesar 6,43 persen. Loan to deposit ratio (LDR) juga masih sehat, yakni 90,52 persen, menyusut 731 bps. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

Mudik Aman dan Nyaman, Bank Mandiri Hadirkan Posko Layanan untuk Pemudik

Jakarta – Bank Mandiri terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya selama momen… Read More

17 hours ago

Waspada! Rupiah Terus Dihajar Dolar AS dan Utang RI Tembus Rp8.325 Triliun

Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Saat penutupan… Read More

19 hours ago

Pastikan Kesehatan Pemudik, Komisi IX Minta Kemenkes Siaga Penuh

Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, menegaskan pentingnya kesiapan Kementerian Kesehatan… Read More

20 hours ago

Pertamina Turunkan Harga Pertamax Series, Ini Rinciannya

Jakarta - Menjelang Lebaran 2025, PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM)… Read More

21 hours ago

Perkuat Perlindungan Anak, Presiden Prabowo Teken PP Pengelolaan Sistem Elektronik

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto meresmikan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik… Read More

21 hours ago

7 Tips dari PLN untuk Mengamankan Instalasi Listrik Rumah saat Ditinggal Mudik

Jakarta – PT PLN (Persero) mengimbau pelanggan untuk memastikan listrik di rumah dalam kondisi aman… Read More

21 hours ago