Perbankan

Kredit Perbankan Tumbuh Melambat jadi 8,08%, Begini Penjelasan OJK

Jakarta – Kredit perbankan pada April 2023 tumbuh 8,08% yoy, melambat bila dibandingkan dengan Maret 2023 yang sebesar 9,93% atau menjadi Rp6.464 triliun. Pertumbuhan ditopang oleh kredit modal kerja yang termoderasi menjadi 6,55%

“Secara mtm, kredit modal kerja dan konsumsi tumbuh masing-masing sebesar 0,55% dan 0,32%, dengan kredit investasi terkontraksi sebesar -0,16%,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae dalam Konferensi Pers, Selasa 6 Juni 2023.

Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada April 2023 tercatat menurun menjadi 6,82% yoy, dibandingkan Maret 2023 sebesar 7% menjadi Rp7.996 triliun, utamanya didorong oleh penurunan pada tabungan

Likuiditas industri perbankan pada April 2023 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 118,25%, menurun dibandingkan Maret 2023 sebesar 128,87% dan 26,58 % juga menurun dibandingkan Maret 2023 sebesar 28,91 %. 

“Meskipun menurun jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50% dan 10%,” jelasnya.

Risiko kredit melanjutkan penurunan dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,78%, meningkat dibandingkan Maret 2023 sebesar 0,72% dan NPL gross 2,53% meningkat Maret 2023 sebesar 2,49%.

Di sisi lain, kredit restrukturisasi Covid-19 kembali mencatatkan penurunan sebesar Rp19,42 triliun menjadi Rp386,03 triliun, dibandingkan Maret 2023 sebear Rp405,42 triliun, dengan jumlah nasabah juga menurun menjadi 1,74 juta nasabah.

“Risiko pasar juga menurun ditinjau dari Posisi Devisa Neto (PDN) tercatat sebesar 1,60% dibandingkan Maret 2023 sebesar 1,44%, jauh di bawah threshold 20%,” pungkasnya.

Sementara, permodalan perbankan masih di level yang solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan 24,57%, dibandingkan Maret 2023 sebesar 24,69%.

“OJK akan terus mendukung perbankan melalui langkah kebijakan yang diperlukan sehingga perbankan terus bertumbuh berkelanjutan namun tetap prudent dalam aspek manajemen risikonya,” tegasnya. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

Pertumbuhan Ekonomi RI Masih Jawa Sentris di Kuartal III 2024, Segini Kontribusinya

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tetap tumbuh di seluruh wilayah pada kuartal III… Read More

17 mins ago

Sah! Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono jadi Kepala Otorita IKN

Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara… Read More

48 mins ago

Lapor Pak Prabowo! Jumlah Pengangguran di RI Tembus 7,47 Juta Orang per Agustus 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2024 mencapai… Read More

54 mins ago

IHSG Sesi I Lanjut Melemah 0,27 Persen ke Level 7.459

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa, 5… Read More

2 hours ago

Grup Modalku Kembali Raih Fasilitas Kredit USD 100 Juta dari HSBC

Jakarta - Grup Modalku, sebagai platform pendanaan digital untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)… Read More

3 hours ago

Bukan Unitlink, Ternyata Produk Ini Penyumbang Premi Terbesar Asuransi Jiwa

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja asuransi komersil berupa akumulasi pendapatan premi di… Read More

3 hours ago