News Update

Kredit Perbankan Landai, Pertumbuhan Kredit Diperkirakan Hanya 2%

Jakarta – Kurva penyaluran kredit perbankan diprediksikan masih tertekan hingga kuartal-II 2020 akibat pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia. Tak hanya itu, bilamana pemulihan covid-19 di Indonesia belum selesai pada kuartal kedua dikhawatirkan akan mengganggu pertumbuhan kredit tahun 2020.

Kepala Econom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Ryan Kiryanto memandang, pertumbuhan kredit hingga Maret 2020 yang hanya 2,69% secara year to date telah terlihat flat dan cenderung melandai. Dirinya bahkan memprediksi pertumbuhan krerit tahun ini hanya berkisar pada angka 2 hingga 3 persen.

“Pertumbuhan kredit ini sudah menunjukan lambat di bulan Marer, sehingga pada April Mei ini sudah membentuk flating curve artinya sudah mulai melandai dugaan kami mulai maret april sudah terjadi reorientasi perkembangan bisnis perbankan yang condong merehabilitasi kualitas aset terutama kredit terkait covid,” kata Ryan saat diskusi Infobanktalknews di Jakarta, Selasa 19 Mei 2020.

Sementara di sisi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan hingga Maret 2020 masih lebih baik daripada kredit namun sedikit melambat di angka 3,60% secara year to date. Melambatnya kedua sektor ini dinilai akan dibarengi oleh perlambatan dari sisi aset perbankan.

“Pertumbuhan kredit lambat boleh jadi pertumbuhan aset mengikuti arah pinjaman kreditnya. Kita tahu 70 hingga 80 persen aset bank komposisinya di kredit sisanya surat utang dan sebagainya,” tambah Ryan.

Sedangkan dari sisi Non Performing Loan (NPL) perbankan menurutnya masih dalam batas aman dan turun tipis dari bulan Febuari 2020 di 2,79% menjadi 2,77% di Maret 2020. Menurutnya NPL yang tinggi merupakan lanjutan dari kredit macer sebelum covid-19.

Berdasarkan data OJK per Maret 2020, secara tahunan masih tumbuh 7,95 persen (YoY). Menurutnya Bank semakin selektif dalam penyaluran kredit di tengah persepsi tingginya resiko kredit seiring dampak pandemi Covid 19. Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) dari awal Januari hingga Maret 2020 hanya tumbuh 3,60 persen (YtD) namun secara tahunan masih tumbuh 9,54% (YoY). (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Pertumbuhan Ekonomi RI Masih Jawa Sentris di Kuartal III 2024, Segini Kontribusinya

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tetap tumbuh di seluruh wilayah pada kuartal III… Read More

15 mins ago

Sah! Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono jadi Kepala Otorita IKN

Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara… Read More

46 mins ago

Lapor Pak Prabowo! Jumlah Pengangguran di RI Tembus 7,47 Juta Orang per Agustus 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2024 mencapai… Read More

51 mins ago

IHSG Sesi I Lanjut Melemah 0,27 Persen ke Level 7.459

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa, 5… Read More

1 hour ago

Grup Modalku Kembali Raih Fasilitas Kredit USD 100 Juta dari HSBC

Jakarta - Grup Modalku, sebagai platform pendanaan digital untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)… Read More

3 hours ago

Bukan Unitlink, Ternyata Produk Ini Penyumbang Premi Terbesar Asuransi Jiwa

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja asuransi komersil berupa akumulasi pendapatan premi di… Read More

3 hours ago