News Update

Kredit Perbankan Hanya Tumbuh Stagnan di 1%

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menilai kredit yang disalurkan oleh perbankan masih tetap tumbuh stabil pada Juli 2020. Tercatat penyaluran kredit pada Juli 2020 sebesar Rp5.536,4 triliun atau tumbuh stagnan 1,0% (yoy) atau sama dengan pertumbuhan bulan sebelumnya.

Berdasarkan Laporan Uang Beredar (M2) BI yang dikutip di Jakarta, Senin, 31 Agustus 2020 mengatakan, stabilnya penyaluran kredit seiring dengan peningkatan penyaluran kredit kepada debitur korporasi, yang dimbangi dengan perlambatan penyaluran kredit pada debitur perorangan.

Kredit kepada korporasi tercatat meningkat, dari 0,7% (yoy) pada Juni 2020 menjadi 0,9% (yoy) pada Juli 2020. Sementara itu, penyaluran kredit pada debitur perorangan mengalami perlambatan, dari 2,0% (yoy) menjadi 1,5% (yoy) pada bulan laporan.

Berdasarkan jenis penggunaanya, pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh kredit investasi (K) yang tumbuh stabil, penurunan kredit modal kerja (KMK) yang tidak sedalam bulan sebelumnya, serta perlambatan kredit konsumsi. KMK masih mencatat pertumbuhan negatif meskipun tidak sedalam periode sebelumnya, dari -2,0% (yoy) pada Juni 2020 menjadi sebesar -1,7% (yoy) terutama pada sektor Industri Pengolahan dan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR).

Sementara itu untuk KMK sektor Industri Pengolahan tumbuh negatif namun sedikit membaik, dari -0,5% (yoy) pada Juni 2020 menjadi -0,4% (yoy) terutama pada kredit Industri Industri Minyak Goreng dari Kelapa Sawit Mentah khususnya di Jawa Timur dan Kalimantan Timur.

Demikian juga KMK sektor PHR tumbuh negatif, dari -4,9%yoy) pada bulan Juni 2020 menjadi -4,8% (yoy), terutama bersumber dari penurunan KMK subsektor hotel berbintang di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Kredit investasi (Kl) tercatat tumbuh stabil sebesar 5,2% (yoy) pada Jui 2020, disebabkan oleh peningkatan pada sektor Industri Pengolahan yang diringi dengan perlambatan pada sektor PHR KI sektor Indutri Pengolahan meningkat, dari 4,4% (yoy) menjadi 5,1% (yoy) pada Juli 2020, terutama kredit yang disalurkan untuk subsektor Industri Semen, Kapur dan Gips, Serta Barang-barang dari Semen, dan Kapur di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.

Di sisi lain, KI kepada sektor PHR pada Juli 2020 mengalami kontraksi sebesar -0,9% (yoy), lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya 0,6%, (yoy), khususnya pada subsektor Perdagangan Eceran Makanan, Minuman dan Tembakau di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sementara itu, pertumbuhan Kredit Konsumsi (KK) pada Juli 2020 melambat, dari 2,4% (yoy) pada bulan Juni menjadi 1,5% (yoy), disebabkan oleh perlambatan pada kredit KPR/KPA, KKB maupun kredit multiguna.

Kredit properti pada Juli 2020 kembali mengalami perlambatan, dari 4,2% (yoy) pada Juni 2020 menjadi 3,5% (yoy), terjadi pada seluruh jenis kredit, baik kredit KPR/KPA, kredit real estate maupun kredit konstruksi. Pertumbuhan kredit KPR/KPA melambat, dari 3,5% (yoy) menjadi 3,4% (yoy), terutama pada perumahan tipe di atas 70.

Kredit Konstruksi tercatat melambat, dari4,3% (yoy) pada Juni 2020 menjadi 3,0% (yoy) terutama pada konstruksi bangunan jalan tol. Kredit real estate juga melambat, dari 5,8% (yoy) menjadi 4,7% (yoy) pada Juli 2020 terutama pada real estate gedung perkantoran.

Sedangkan pada kredit UMKM mencatat penurunan yang lebih dalam, dari -0,4% (yoy) menjadi -0,5% yoy) (Tabel 8). Penurunan pertumbuhan kredit UMKM terutama terjadi pada skala usaha mikro, dari 2,0% menjadi – 1,4% (yoy). Sementara pertumbuhan kredit skala usaha kecil dan menengah mengalami akselerasi, dari masing-masing 3,4% (yoy) dan 4,6% (yoy) menjadi 3,5% (yoy) dan -2,8% (yoy). Berdasarkan jenis penggunaannya, penurunan kredit UMKM disebabkan oleh jenis penggunaan investasi.

Tak hanya itu saja, suku bunga kredit dan simpanan pada Juli 2020 mengalami penurunan seiring dengan penurunan suku bunga acuan. Pada Juli 2020, rata-rata tertimbang suku bunga kredit tercatat sebesar 9,92%, turun 4 basis poin dibandingkan 9,96% pada bulan sebelumnya.

Demikian juga rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka yang mengalami penurunan pada hampir seluruh jenis tenornya. Suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, serta 12 bulan menurun, dari masing-masing 5,52%, 5,73%, 6,15%, dan 6,34%, pada Juni 2020 menjadi 5,39%, 5,66%, 6,09%, dan 6,20%, pada Juli 2020. Sementara suku bunga simpanan berjangka tenor 24 bulan tercatat stabil 7,19%. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

2 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

3 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

5 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

6 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

6 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

9 hours ago