Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti kinerja penyaluran kredit pada bank asing dan Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) terhadap penyaluran kredit industri yang masih minus. Sebagaimana diketahui, pertumbuhan kredit perbankan masih terkontraksi -1,92% (yoy) pada Januari 2021.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengungkapkan, penyaluran kredit untuk bank BUMN dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) sudah positif namun bank asing dan swasta masih negatif.
“Ada beberapa catatan di sini yang kami garis bawahi, pertumbuhan kredit yang sudah positif itu Bank BUMN dan BPD. Yaitu BPD 5,6% dan bank BUMN sampai 1,5% justru bank swasta nasional dan bank asing yang kreditnya masih negatif,” kata Wimboh melalui video conference di Jakarta, Kamis 25 Maret 2021.
Dalam paparan yang disampaikan Wimboh, hingga Januari 2021 pertumbuhan kredit BUSN masih -5% (yoy) bahkan untuk bank asing kreditnya masih -25% (yoy). Lebih lanjut OJK mencatat, kinerja kredit sektor modal kerja masih menjadi penopang pertumbuhan kredit di awal tahun 2021.
“Jadi kami menaruh perhatian betul ya untuk yang swasta ini ini kenapa demikian dan ini akan kami lihat secara lebih detail bahkan debitur debiturnya kenapa,” tukas Wimboh.
Meskipun begitu, Wimboh menilai permodalan lembaga jasa keuangan sampai saat ini relatif terjaga pada level yang memadai. Dimana untuk Capital Adequacy Ratio perbankan tercatat sebesar 24,50%. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More