Di tempat yang sama, Direktur BNI Putrama Wahju Setyawan menambahkan, kenaikan NPL yang disebabkan oleh debitur Trikomsel tersebut telah diantisipasi dengan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sejak tahun lalu.
Baca juga: Kredit BNI Tumbuh 21,4% di Kuartal I-2017
“Sehingga secara beban rugi laba sudah dibuat CKPN tapi akan tetap membebani rasio NPL. Ini kan terutama disebabkan Trikomsel, dia berada di bawah mekanisme pailit. Untuk Trikomsel ini kami melakukan pencadangan yang cukup,” ucapnya.
Pada Februari 2017, jumlah CKPN yang dialokasikan 10 bank besar termasuk Bank BNI tercatat sebesar Rp113,5 triliun atau naik hingga 33,8 persen (yoy). Namun, kenaikan CKPN pada Februari 2017 ini lebih rendah dibandingkan Februari 2016 yang sebesar 34 persen (yoy). (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Dalam rangka mendukung upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan, BRI Insurance berkomitmen turut… Read More
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More