News Update

Kredit BNI Tumbuh 15,6% di Kuartal III 2018

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatatkan penyaluran kredit di kuartal III 2018 sebesar Rp487,04 triliun, tumbuh 15,6 persen atau meningkat Rp65,64 triliun bila dibandingkan dengan penyaluran kredit tahun sebelumnya diperiode yang sama yakni sebesar Rp421,41 triliun.

Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, pertumbuhan kredot tersebut dikontribusi oleh kredit pada Bisnis Korporasi yang meningkat 18,5 persen (yoy), terutama kontribusi dari industri Manufaktur, Perdagangan, Restoran & Hotel, serta Konstruksi. Pada Bisnis Konsumer, payroll loan masih menjadi penggerak utama dalam menumbuhkan kredit konsumer.

“Pada kuartal III 2018, payroll loan mencatatkan pertumbuhan sebesar 43,7 persen (yoy). Kartu Kredit dan BNI Griya (Kredit Pemilikan Rumah) juga mencatatkan pertumbuhan yang membaik, masing-masing sebesar 8,1 persen dan 9,1 persen (yoy),” ujarnya di Jakarta, Kamis, 18 Oktober 2018.

Menurutnya, ruang bagi BNl untuk menyalurkan kredit masih terbuka lebar, ditandai dengan likuiditas yang sehat, yang terlihat dari posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) yang mencapai 89 persen pada Kuartal III 2018. Kondisi tersebut menegaskan bahwa BNI tetap mampu menjaga likuiditas yang baik dengan ruang yang cukup untuk melanjutkan ekspansi kredit hingga akhir 2018.

Untuk mendukung ekspansi Kredit, sampai dengan Kuartal III Tahun 2018, BNI mampu mendorong pertumbuhan DPK sebesar 14,2 persen (yoy), yaitu dari Rp480,53 triliun pada kuartal III tahun 2017 menjadi Rp548,59 triliun pada kuartal III tahun 2018. Pada Kuartal III Tahun 2018, BNI juga mampu menekan cost of fund dari 3 persen menjadi 2,8 persen.

“Ini karena BNI mampu menjaga rasio CASA yang meningkat ke level 61,9 persen pada Kuartal III Tahun 2018 dari sebelumnya 60,4 persen pada Kuartal III Tahun 2017,” ucapnya.

Dari sisi kualitas aset, NPL Gross BNI tercatat membaik menjadi 2 persen pada akhir September 2018 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 2,8 persen. Perbaikan NPL tersebut berasal dari membaiknya kolektibilitas, penyelesaian kredit, dan penurunan pokok kredit bermasalah disertai dengan pengelolaan kualitas aset yang terus membaik.

“Salah satunya dengan cara melakukan ekspansi yang selektif dan prudent dengan manajemen risiko kredit yang terukur,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Donald Trump Isyaratkan Akhiri Konflik Gaza Sebelum Biden Lengser

Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan rencana untuk mengakhiri konflik yang berlangsung… Read More

1 hour ago

Allianz Catat Pertumbuhan GWP 10 Persen di November 2024, Segini Nilainya

Jakarta – PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) mencatatkan pertumbuhan positif untuk Growth Written Premium atau GWP… Read More

2 hours ago

Stok Energi Primer Cukup, PLN Siap Pasok Listrik Andal Selama Nataru

Jakarta - PT PLN (Persero) memastikan keandalan pasokan listrik menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru… Read More

2 hours ago

Kualitas Aset Membaik, KB Bank Targetkan Peningkatan NII hingga 2,3 Persen di 2025

Jakarta– KB Bank mulai mencetak kinerja positif dengan perbaikan kualitas aset dan ekspansi portofolio kredit… Read More

2 hours ago

Dirut Bank Mandiri: Indonesia Berperan Vital dalam Perubahan Iklim Global

Jakarta - Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri Darmawan Junaidi menilai, Indonesia memiliki kemampuan untuk mengurangi… Read More

3 hours ago

BRI Tegaskan Tak Ada Serangan Ransomware, Sistem Perbankan Normal dan Data Nasabah Terjaga

Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara terkait isu serangan ransomware terhadap… Read More

7 hours ago