Perbankan

Kredit Berkelanjutan BCA Tembus Rp241 Triliun hingga Kuartal III 2025

Poin Penting

  • BCA salurkan kredit berkelanjutan Rp241 triliun hingga Kuartal III 2025, naik 12,7% yoy, atau setara 25,5% dari total portofolio pembiayaan.
  • BCA perkuat komitmen ESG lewat pengelolaan sampah dan daur ulang botol plastik di BCA Expo 2025, menekan emisi hingga 18,1 ton CO₂.
  • Total kredit BCA tumbuh 7,6% yoy menjadi Rp944 triliun, dengan segmen korporasi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 10,4%.

Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan mencapai Rp241 triliun hingga kuartal III 2025, atau naik 12,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy)

Presiden Direktur BCA, Hendra Lembong mengatakan, angka tersebut setara dengan 25,5 persen dari total portofolio pembiayaan BCA.

“Kredit ke sektor-sektor berkelanjutan naik 12,7 persen yoy mencapai Rp241 triliun per September 2025,” kata Hendra dalam Paparan Kinerja Kuartal III 2025, Senin, 20 Oktober 2025.

Baca juga: BCA Mau Buyback Saham, Segini Nilainya

Hendra menyampaikan, komitmen BCA terhadap nilai-nilai Environmental, Social, and Governance (ESG) diwujudkan melalui berbagai inisiatif, termasuk pengelolaan sampah berkelanjutan dalam acara BCA Expo 2025.

Selama tiga hari penyelenggaraan BCA Expo, perusahaan menghadirkan Mesin Daur Ulang Bakti BCA untuk pengolahan sampah botol plastik, serta menghadirkan sejumlah Waste Educator dan Waste Station guna mendukung proses pemilahan sampah.

“Inisiatif ini diestimasikan mampu mengurangi potensi emisi karbon sekitar 18,1 ton CO2,” paparnya.

Adapun, BCA melaporkan hingga kuartal III 2025 pertumbuhan kredit BCA mencapai 7,6 persen yoy menjadi sebesar Rp944 triliun.

Baca juga: Bos BCA Tegaskan Target Pertumbuhan Kredit 2025 Tetap 6-8 Persen, Ini Penjelasannya

Secara rinci, penyaluran kredit korporasi menjadi yang tertinggi dibanding segmen lain, tumbuh 10,4 pesen yoy mencapai Rp436,9 triliun per September 2025. Kredit komersial naik 5,7 persen yoy menjadi Rp142,9 triliun, dan kredit UKM tumbuh 7,7 persen yoy menjadi Rp129,3 triliun.

Sementara, pertumbuhan kredit konsumer menyentuh 3,3 persen yoy menjadi Rp223,6 triliun, didorong kenaikan KPR sebesar 6,4 persen yoy menjadi Rp138,8 triliun. Outstanding pinjaman konsumer lainnya (mayoritas kartu kredit) tumbuh 6,9 persen yoy mencapai Rp23,5 triliun. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

4 mins ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

1 hour ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

2 hours ago

Menteri Ara Siapkan Ratusan Rumah RISHA untuk Korban Banjir Bandang Sumatra, Ini Detailnya

Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More

3 hours ago

Livin’ Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More

3 hours ago

Sentimen The Fed Bisa Topang Rupiah, Ini Proyeksi Pergerakannya

Poin Penting Rupiah berpotensi menguat didorong ekspektasi kuat pasar bahwa The Fed akan memangkas suku… Read More

4 hours ago