News Update

Kredit Baru, Akan Tumbuh Menguat di Triwulan II 2018

Jakarta – Berdasarkan Hasil Survei Perbankan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan, bahwa pertumbuhan kredit baru akan mulai menguat di triwulan II 2018 (quartal to quartal/qtq) meski masih menunjukkan perlambatan di triwulan I 2018 secara triwulanan (qtq)

Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pertumbuhan kredit baru sebesar 75,9 persen pada triwulan I 2018, atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 94,3 persen, sejalan dengan masih rendahnya kebutuhan pembiayaan nasabah di awal tahun.

Seperti dikutip dari laman BI, di Jakarta, Selasa, 17 April 2018 menyebutkan, melambatnya pertumbuhan kredit baru di triwulan I 2018 merupakan sesuai dengan pola musiman penyaluran kredit di awal tahun, namun lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan kredit baru pada triwulan I 2018 tersebut lebih tinggi dibanding dengan SBT pertumbuhan kredit baru triwulan I 2017 yang hanya sebesar 52,9 persen. Kredit baru diperkirakan tumbuh menguat pada triwulan II 2018 sebagaimana terindikasi dari SBT sebesar 93,1 persen.

Menguatnya pertumbuhan kredit didukung oleh kebijakan penyaluran kredit yang lebih longgar, terutama pada aspek suku bunga kredit yang lebih rendah dan biaya persetujuan kredit yang lebih murah. Penurunan suku bunga kredit diperkirakan terjadi pada kredit modal kerja sebesar 3 bps menjadi 11,78 persen dan suku bunga kredit konsumsi turun 8 bps menjadi 14,5 persen.

Baca juga: BI: Bunga Kredit Masih Akan Turun di Triwulan II

Prioritas utama perbankan dalam penyaluran kredit baru di triwulan ll 2018 adalah di sektor kredit modal kerja, kemudian kredit investasi, dan kredit konsumsi. Sementara berdasarkan sektor ekonominya, prioritas penyaluran kredit adalah sektor perdagangan besar dan eceran, sektor industri pengolahan, dan sektor perantara keuangan.

Kebijakan penyaluran kredit pada triwulan Il 2018 masih cukup Ionggar. Hal ini tercermin dari Indeks Lending Standar triwulan ll 2018 sebesar 3,5 lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang minus 3,8, namun masih lebih rendah bila dibandingkan dengan triwulan IV 2017 yang sebesar 14,4.

Pada triwulan II 2018, responden berencana untuk menurunkan suku bunga kredit dan mengurangi biaya persetujuan kredit. Namun di sisi lain, responden juga akan mengurangi plafon kredit dan menambah premi pada kredit yang berisiko.

Sementara itu, untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) di triwulan I 2018 diperkirakan tumbuh menguat dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari SBT pertumbuhan DPK yang tercatat sebesar 89,2 persen, atau Iebih tinggi bila dibandingkan 60 persen pada triwulan l 2018.

Menguatnya pertumbuhan DPK diperkirakan terjadi pada tabungan dan deposito, sedangkan pertumbuhan giro diperkirakan melambat. Responden optimis, peningkatan pelayanan dan masih tingginya suku bunga deposito pada triwulan II 2018 akan menarik minat nasabah untuk menyimpan dana di bank. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

IHSG Dibuka Menguat 0,11 Persen ke Level 7.500

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (6/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

38 mins ago

IHSG Rawan Terkoreksi, Saham ANTM hingga TINS Direkomendasikan Analis

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

1 hour ago

PP Hapus Tagih Diteken Presiden Prabowo, Jumlahnya Capai Rp8,7 Triliun

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More

4 hours ago

AXA Mandiri Meluncurkan Produk Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera

Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More

11 hours ago

Bank NTT dan Bank Jatim Resmi Jalin Kerja Sama Pembentukan KUB

Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More

11 hours ago

Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More

13 hours ago