Headline

Kredit Bank Tumbuh 10,5% di Juni 2018, Ini Sektor Pendongkraknya

Jakarta – Penyaluran kredit perbankan terus mengalami peningkatan. Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan pada Juni 2018 mencapai Rp4.992,3 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 10,5 persen (year on year/yoy), atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan dibulan sebelumnya yang sebesar 10,2 persen (yoy).

Seperti dikutip dari data BI, di Jakarta, Selasa, 31 Juli 2018 menyebutkan, penyaluran kredit tersebut didorong oleh peningkatan penyaluran kredit kepada debitur korporasi dengan pangsa 49,8 persen dari total kredit. Adapun pertumbuhan kredit korporasi tercatat sebesar 12,1 persen (yoy), atau meningkat dibanding pertumbuhan di bulan sebelumnya sebesar 10,6 persen (yoy). Sementara kredit untuk debitur perseorangan tumbuh 8,9 persen (yoy), lebih rendah dibanding pertumbuhan dibulan sebelumnya sebesar 95 persen (yoy).

Berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan pertumbuhan kredit perbankan digunakan sebagai modal kerja dan investasi. Di mana Kredit investasi (KI) tumbuh meningkat dari 8,1 perse (yoy) pada Mei 2018 menjadi 9,4 perssn (yoy) terutama terjadi pada sektor Konstruksi yang tumbuh meningkat dari 28,7 perssm (yoy) menjadi 32,6 persen (yoy). Peningkatan pertumbuhan KI sektor konstruksi khususnya terjadi pada subsektor konstruksi gedung di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Peningkatan pertumbuhan Kl juga terjadi pada sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan dari tumbuh 13,6 persen (yoy) menjadi 16,6 persen (yoy). Peningkatan tersebut terutama pada Kl yang disalurkan kepada perusahaan subsektor real estat, gedung perbelanjaan (mal, plaza) serta perusahaan leasing di DKI Jakarta.

Kredit Modal Kerja (KMK) juga tumbuh meningkat dari 10,4 persem (yoy) menjadi 11 persen (yoy) terutama disebabkan oleh akselerasi penyaluran KMK pada sektor Perdagangan Hotel, dan Restoran (PHR) dan sektor industri pengolahan. KMK Sektor PHR tercatat mengalami pertumbuhan menjadi sebesar 9,7 persen (yoy) dibanding bulan sebelumnya sebesar 9,4 persen, (yoy). Akselerasi tersebut terutama didorong oleh KMK yang disalurkan untuk perusahaan perdagangan beras di DKI Jakarta dan Jawa Timur serta perusahaan perdagangan bahan konstruksi di Jawa Barat.

Akselerasi pertumbuhan juga didorong oleh KMK yang disalurkan untuk sektor industri pengolahan yang tercatat mengalami kenaikan dari 7,7 persem (yoy) menjadi 9,8 persen (yoy) pada Juni 2018, yang didorong oleh pertumbuhan subsektor industri logam dasar besi dan baja di Banten dan Jawa Barat serta subsektor industri pemintalan, pertenunan, pengolahan akhir tekstil di wilayah Banten.

Namun demikian, menurut data BI, kredit konsumsi (KK) tercatat tumbuh melambat dari 11,8 persen (yoy) pada Mei 2018 menjadi 10,6 persen (yoy) yang disebabkan oleh perlambatan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan Kredit Multiguna, yang masing-masing tercatat tumbuh sebesar 135 perse (yoy), 95 persem (yoy), dan 13,4 persen (yoy), atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 14,1 persen (yoy), 11 persen (yoy), dan 14,6 persen (yoy).

Sementara itu, pertumbuhan kredit properti pada Juni 2018 mengalami perlambatan dari 15,1 persen (yoy), menjadi 14,7 persen (yoy), khususnya pada kredit KPR/KPA. Pertumbuhan kredit KPR/KPA tercatat melambat dari 14,1 persen (yoy) menjadi 13,5 persem (yoy) terutama disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan kredit untuk KPR tipe 22-70 yang berlokasi di Jawa Barat dan Banten, serta KPR tipe di atas 70 yang berlokasi di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Sementara itu, kredit untuk real estat tercatat tumbuh meningkat dari 11,7 persen (yoy) menjadi 11,9 persen (yoy) di Juni 2018. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

12 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

12 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

13 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

14 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

14 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

15 hours ago