Headline

Kredit Bank Cuma Tumbuh 7,6%, Ini Penyebabnya

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengaku, pertumbuhan kredit yang disalurkan oleh perbankan pada bulan Juni 2017 mengalami perlambatan. Penyaluran kredit tercatat sebesar Rp4.518,1 triliun atau hanya tumbuh 7,6 persen (year-on-year/yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mampu tumbuh 8,6 persen (yoy).

Seperti dikutip dari laman BI, Jakarta, Senin malam, 31 Juli 2017 menyebutkan, perlambatan pertumbuhan kredit perbankan terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI). KMK tercatat sebesar Rp2.097,8 triliun atau tumbuh 6,9 persen (yoy), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,5 persen (yoy).

Menurut Bank Sentral, pertumbuhan KMK yang melambat ini terutama disebabkan oleh kredit yang disalurkan kepada sektor perdagangan, hotel & restoran dan sektor keuangan, real estate & jasa perusahaan yang masing-masing tumbuh melambat dari 6,7 persen (yoy) dan 18,5 persen (yoy) menjadi masing-masing sebesar 4,3 persen (yoy) dan 17,1 persen (yoy).

Di sisi lain, KI juga mengalami perlambatan pertumbuhan dari 7,9 persen (yoy) pada Mei 2017 menjadi 6,1 persen pada Juni 2017 (yoy). Adapun perlambatan pertumbuhan KI tersebut terutama terjadi pada sektor industri pengolahan serta sektor perdagangan, hotel & restoran yang masing-masing tumbuh melambat dari 4,7 persen (yoy) dan 8,2 persen (yoy) menjadi 3,5 persen (yoy) dan 6,7 persen (yoy) pada Juni 2017.

Namun demikian, Kredit Konsumsi (KK) mengalami peningkatan pertumbuhan. Pada akhir Juni 2017, KK tercatat sebesar Rp1.306,2 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 9,9 persen (yoy), Iebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya yaitu 9,5 persen (yoy). Peningkatan pertumbuhan KK tersebut terjadi sejaln dengan periode Idul Fitri 2017.

Sementara itu, sektor properti juga mengalami perlambatan pertumbuhan pada Juni 2017. Adapun posisi kredit properti tercatat sebesar Rp746,8 triliun atau tumbuh 12,1 persen (yoy), lebih rendah bila dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 13,7 persen (yoy). Perlambatan pertumbuhan tersebut bersumber dari kredit yang disalurkan kepada sektor konstruksi dan real estate, meskipun tertahan oleh peningkatan pertumbuhan KPR dan KPA.

Kredit konstruksi tercatat tumbuh melambat dari 24,1 persen (yoy) menjadi 20,8 persen (yoy) pada Juni 2017. Demikian juga pertumbuhan kredit real estate melambat menjadi sebesar 10,4 peren (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 15,9 persen (yoy). Kondisi sebaliknya terjadi pada KPR dan KPA yang menunjukkan akselerasi pertumbuhan dari 7,7 persen (yoy) menjadi 7,9 persen (yoy) pada Juni 2017.

Sementara itu, untuk suku bunga kredit mengalami penurunan sejalan dengan menurunnya suku bunga simpanan berjangka. Pada Juni 2017, rata-rata suku bunga kredit tercatat 11,77 persen, turun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 11,83 persen. Sedangkan untuk suku bunga simpanan dengan tenor 1, 6, 12 dan 24 bulan juga turun menjadi masing-masing 6,30 persen, 6,95 persen, 7,05 persen dan 6,95 persen, dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 6,37 persen, 7,03 persen, 7,11% dan 6,97 persen. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

39 mins ago

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

15 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

15 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

16 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

17 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

18 hours ago