Keuangan

KrediOne Ajak Pelaku Industri Pindar Perkuat Tata Kelola

Jakarta – Tahun 2025 terbilang menantang bagi industri fintech lending atau pinjaman daring (pindar). Namun, bagi PT Inovasi Terdepan Nusantara (KrediOne) tahun ini dianggap sebagai momentum untuk melakukan perbaikan internal industri.

“Kami melihat tantangan tahun 2025 justru sebagai momentum industri pindar untuk bisa terus tumbuh dan sehat, baik secara bisnis maupun dengan memperkuat praktik Governance, Risk, and Compliance (GRC),” kata Kuseryansyah, Direktur Utama KrediOne, kepada Infobanknews dikutip pada Jumat, 12 September 2025.

Ditambah dengan pengetatan peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pria yang akrab disapa Kus ini menilai pada tahun ini menjadi waktu yang tepat bagi industri untuk meningkatkan kapasitas perusahaan.

Baca juga: Penuhi Ketentuan Modal, 2 Pindar Syariah Siap Merger

Selain dengan memperkuat tata kelola perusahaan, kata Kus, pelaku pindar wajib meningkatkan transparansi, serta memperluas akses layanan keuangan yang inklusif. Apalagi masih banyak masyarakat yang masih belum bisa membedakan antara pindar dengan pinjaman online (pinjol) ilegal.

“Kegiatan literasi dan edukasi berguna agar masyarakat terhindar dari pinjol ilegal. Kami juga berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan perlindungan konsumen dengan baik,” ungkap Kus.

Dalam prosesnya, KrediOne juga akan memperkuat teknologi dan risk management dalam menyalurkan pinjaman, serta melakukan kolaborasi strategis dengan regulator, asosiasi, perbankan, dan ekosistem digital lainnya.

Baca juga: OJK Ungkap Update Kasus Pindar KoinP2P, iGrow, Akseleran hingga TaniFund

Kus menegaskan KrediOne siap membantu masyarakat underserved dan underbanked dengan pendekatan yang humanis dalam melayani, serta melindungi konsumen.

“Kami tidak hanya melihat diri sebagai platform pinjaman daring, tetapi sebagai kawan solusi keuangan yang bisa diandalkan konsumen dalam setiap kebutuhan,” tutupnya.

Hingga 7 September 2025, KrediOne telah menyalurkan total akumulasi pembiayaan Rp4,83 triliun. Tingkat wanprestasi (TWP90) sendiri berada di angka 1,24 persen. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

15 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

16 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

17 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

18 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

1 day ago