Jakarta – Niantic, perusahaan pembuat game Pokemon Go rupanya tengah mengalami masalah keuangan. Setelah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 90 pekerja tahun lalu, perusahaan pun kembali merumahkan para karyawannya pada 2023.
Dalam email yang disampaikan langsung kepada karyawan, CEO Niantic John Hanke mengatakan, sebanyak 230 pekerja akan terkena dampak PHJK. Niantic juga akan menutup studionya yang berlokasi di Los Angeles.
Bahkan, game AR teranyar berjudul NBA ALL-World akan dihentikan. Nasib serupa juga akan dialami oleh para pengembang untuk game AR lainnya berjudul Marvel: World of Heroes.
Baca juga: Majalah National Geographic Pecat Belasan Penulis
Dalam penjelasannya, opsi PHK terpaksa dilakukan lantaran terlalu banyak merekrut karyawan demi mengantisipasi lonjakan pertumbuhan selama pandemik.
Imbasnya, saat ini perusahaan harus melakukan restrukturisasi karena pemasukan besar yang dihasilkan tidak seperti di masa pandemi.
Meski begitu, diakuinya bahwa aplikasi game Pokemen Go saat ini masih menghasilkan pundi-pundi pendapatan fantastis. Melansir situs Sensor Tower pada Juni 2022, Pokemon Go mampu menghasilkan pendapatan USD 1 miliar per tahun.
Selain itu, Niantic juga akan mengembangkan dan mendukung beberapa game lain seperti Pikmin Bloom, Peridot, dan Monster Hunter Now, serta berinvestasi dalam platform AR untuk pengembang. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More